PSBK – Membayangkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, kini terasa sulit. Di tengah perkembangan teknologi yang menerobos ruang dan waktu, pikiran berlomba dengan harapan-harapan. Kabar-kabar keberagaman dari media massa yang sedianya mengawal kondisi seharusnya, seolah kabur dengan kebebasan bersuara setiap orang. Pecah belah sering tersulut dengan mudah. Semakin jauh dengan kesatuan dan semakin jauh pula dengan dongeng nenek moyang kita tentang Indonesia yang kaya.

Melalui karya baru pada bulan ini, Bhatara Ethnic, menyusun komposisi musik dengan memadukan unsur tradisi dan modern, dari Sumatera hingga Papua, menjadi sebuah pertunjukan musik. Cita-citanya sederhana, mengajak siapa pun yang menikmati karya komposisi musik instrumental ini, untuk menyelami kekayaan musik nusantara dan bangun dengan rasa mencintai Indonesia yang lebih tebal.

Dibentuk pada Agustus 2013 dengan mengukuhkan semangat sebagai pemuja musik etnik nusantara. Berangkat dari kegelisahan akan tipisnya minat generasi muda dengan bebunyian nusantara, Bhatara Ethnic yang terdiri dari pemusik muda, bergerak dalam dunia pertunjukan melalui perpaduan olah suara dan alat musik tradisional, serta unsur-unsur modern. Pernah mempersembahkan karyanya di kancah internasional sebagai duta kesenian Indonesia.

Seniman yang akan tampil dalam pertunjukan musik ini adalah:

  1. Komposer: Eugene Gagah Pacutantra
  2. Alfin Satriani
  3. Dian Rianto
  4. Brian Galih Pratama
  5. Eugene Gagah Pacutantra
  6. J. Galih Wicaksono
  7. Kadek Anggara Sismandika
  8. Naradian Hutomo Putro
  9. Rafael Pamungkas
  10. Ridha Andrianto
  11. Wina Topandi

Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation

  • Tanggal: 25 Agustus 2017
  • Tempat: Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Ds.Kembaran RT.04, Kel.Tamantirto, Kasihan, Bantul
  • Pukul: 19.30 WIB

Sumber: www.psbk.or.id