Setiap Sabtu Kliwon, sekitar 35 hari (menurut kalender Jawa) Puro Pakualaman menggelar upacara tradisi pergantian Prajurit Jaga. Puro Pakualaman memang masih menjaga tradisi upacara pergantian prajurit mereka seperti yang dilaksanakan Sabtu Kliwon (12/10/19) kemarin.
Di Puro Pakualaman sendiri ada dua prajurit yang berjaga yakni Prajurit Bregada Lombok Abang dan Prajurit Plangkir yang berganti jaga setiap 35 hari sekali. Prosesi upacara ini ditandai dengan bersiapnya kedua regu prajurit di halaman Puro Pakualaman yang nantinya mengganti Dwaja (bendera kesatuan) dari prajurit jaga sebelumnya. Sesuai dengan namanya, Dwaja dan seragam Prajurit Bregada Lombok Abang berwarna merah, sedangkan Prajurit Plangkir berseragam hitam dengan Dwaja berwarna hitam pula.
Prosesi kali ini merupakan pergantian dari Prajurit Plangkir ke Prajurit Lombok Abang. Prosesi diawali dengan pengiring barisan menjemput 2 pleton yakni Prajurit Lombok Abang dan Prajurit Plangkir. Ketiga barisan itu berjalan beriringan memasuki lapangan Puro Pakualaman, kemudian di Swandanan itu diadakan prosesi upacara serah terima.
Selain untuk melaksanakan tradisi yang sudah rutin dilaksanakan oleh Puro Pakualaman, acara ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan Puro Pakualaman dengan masyarakat karena pada awalnya jumlah kunjungan ke Puro Pakualaman tidak seramai sekarang, dan upacara seperti ini dulunya hanya dilakukan di kalangan intern pakulaman yaitu dengan mengganti Dwaja dan melakukan sarahsehan diantara abdi dalem Pakualaman.
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni tradisi yang dilaksanakan di lapangan Swandanan yang terletak di depan Puro Pakualaman sehingga lebih memberdayakan berbagai macam kesenian tradisional yang ada di DIY sebagai aset budaya yang harus dipertahankan. Tentu saja ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan kesenian tradisional serta budaya agar tidak tenggelam di era milenial seperti sekarang ini. Diharapkan pula dengan diselenggarakannya acara ini mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. (san/yas)