Kampung Wisata Dipowinatan pertama kali diresmikan pada tanggal 4 November 2006. Kampung Wisata Dipowinatan berada sekitar 1 kilometer dari Titik 0 Kilometer Kota Yogyakarta dengan waktu tempuh 5 menit; berjarak 600 meter dari obyek wisata keraton kesultanan Yogyakarta dengan waktu tempuh 3 menit. Kampung Dipowinatan terdapat di Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Keunggulan utama yang ditonjolkan oleh kampung itu adalah adanya konsep live in atau rekreasi yang berpadu dengan masyarakat sekitar sekaligus membaur dengan unsur budaya dan lokalitas masyarakat yang ada. Di dalam kampung tersebut, pengunjung akan disuguhi beberapa fasilitas unik seperti berkunjung ke rumah-rumah keluarga Jawa dengan mengenakan pakaian adat Jawa dan ditambah dengan adanya hiburan kesenian sekaligus sajian kuliner khas Jawa. Kampung wisata Dipowinatan telah memilih dan menetapkan pangsa pasarnya untuk wisatawan mencanegara dan bersifat family group ataupun group terbatas dan tidak menorah pada Mass Tourism atau wisatawan masal dengan pertimbangan demi untuk terjaganya tata lingkungan social yang tetap baik dan tetap kondusif serta memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
Kampung Wisata Dipowinatan Event Budaya Tahunan memiliki upacara adat dan tradisi yaitu Merti Golong Gilig yang diselenggarakan setiap tanggal 18 Agustus. Upacara adat dan tradisi merti golong gilig memiliki makna dan nilai filosofis dalam rangka memperbaharui semangat warga dan menyatukan niat untuk manunggal dalam karsa, cipta, dan karya untuk menjalani kehidupan sehari hari dan membangun kampung menjadi sebuah lingkunagn yang nyaman untuk menjalani kehidupan sehari hari bagi warga yang tinggal didalamnya. Untuk mengungkapkan rasa syukur dan ungkapan kegembiraan selanjutnya dilaksanakan pesta rakyat. Seluruh warga kampung dan masyarakat umum yang hadir dalam upacara tersebut bebas dan gratis menikmati aneka macam makanan dan minuman yang disediakan oleh warga kampung Dipowinatan. Sedangkan menu utama khusus terkait upacara adat dan tradisi merti golong gilig selalu disajikan menu sayur lodeh kluwih yang secara filosofis mnemiliki makna sebuah doa dan harapan agar warga kampung Dipowinatan menjadi warga yang linuwih dalam menjaga dan mewujudkan sebuah kehidupan yang guyub rukun, bersatu dalam kebersamaan sebagai sesama warga kampung Dipowinatan dalam menjalankan kehidupan sehari hari.
Kampung Wisata Tahunan memiliki 6 homestay yang terdiri dari 15 kamar, sehingga wisatawan dapat menginap dan dapat merasakan pengalaman tinggal di Kampung Dipowinatan.
—> Contact Person: Sigit Istiarto – 085643363510 & Agus Sutopo – 081227736933 <—
Itinerary Paket Sehari
No. | Pukul/Waktu | Acara/Kegiatan |
1. | 09.00-10.00 | Upacara Penyambutan Tamu
(Penyambutan dengan Bregedo Keprajuritan, Pengalungan Bunga Kamboja atau daun puring , Welcome drink beras kencur) |
2. | 10.00-10.10 | Sambutan selamat datang dan informasi program |
3. | 10.10-10.30 | Atraksi Musik Tradisional (Gamelan) |
4. | 10.30-12.00 | Rambling dan interaksi sosial dengan masyarakat (Bertamu di rumah keluarga jawa) |
5. | 12.00-13.00 | Makan siang menu tradisional dan menu masakan eropa |
6. | 13.00-15.00 | Workshop tatah sungging wayang dan kuliner pembuatan makanan tradisional arem-arem |
7. | 15.00-17.00 | Atraksi seni pertunjukan sambil The dan jajanan |
8. | 17.00-18.30 | Program Apresiasi budaya asal Negara tamu |
9. | 18.30-19.00 | Break persiapan Dinner |
10. | 19.00-20.00 | Dinner di Gazebo Resto Purawisata |
11. | 20.00-21.30 | Menyaksikan pertunjukan Ramayana Ballet |
12. | 21.30 | Closing Program |
Sumber: Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta
Sumber Video: Youtube Courtesy
Scan QR Code