Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2020 masih berlangsung hingga tanggal 8 Februari besok. Dalam event ini diselenggarakan berbagai pertunjukan khas Tionghoa, bazar kuliner dan pernak-pernik khas Imlek, panggung pertunjukan, lomba karaoke mandarin dan pertunjukan wayang potehi. Namun tidak hanya itu saja. PBTY 2020 kali ini menambah agenda lagi yaitu pameran benda-benda peninggalan kebudayaan Tionghoa jaman dahulu.
Di Jalan Ketandan No.9 sisi barat jalan telah ada Rumah Budaya yang dijadikan tempat pameran berbagai perabot peninggalan keturunan Tionghoa. Rumah peninggalan yang digunakan untuk pameran adalah rumah peninggalan Kapiten Tionghoa, Tan Djin Sing. Tempat ini dijadikan living museum yang berisi barang-barang keperluan rumah tangga orang Tionghoa dan terlihat seperti rumah tinggal biasa. Di sini kita bisa melihat berbagai perabot seperti meja, kursi, lemari, alat elektronik, barang pecah belah, peragaan batik motif Cina dan lain sebagainya.
Dengan adanya pameran ini, masyarakat terutama warga DIY bisa mengetahui gambaran tentang kehidupan warga Tionghoa di Yogyakarta jaman dulu. Diharapkan hal ini juga menambah wawasan sejarah Tionghoa dan perannya di Yogyakarta. Selain itu, di Rumah Budaya ini juga ada festival dumpling yang bisa dicicipi oleh para pengunjung.
Jadi, sudah ke PBTY 2020 belum Sobat Visiting Jogja? Tinggal 2 hari lagi PBTY 2020 akan ditutup. Yuk agendakan nanti sore supaya tidak harus menunggu satu tahun lagi. (san/dna)