Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai wisata kesehatan. Selain objek wisata yang banyak, DIY memiliki rumah sakit yang fasilitasnya lengkap.

Hal ini dibahas dalam seminar bertajuk Mengembangkan Potensi Medical Tourism di Kawasan Jateng & DIY, di Sahid Raya Hotel, Kamis (12/3/2020). Kegiatan ini diselenggarakan Harian Jogja bekerja sama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) dan sejumlah instansi lainnya.

Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Direktur Pemasaran Pariwisata BOB Agus Rochiyardi, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Direktur Pendidikan dan Pelayanan RS Mata DR Yap Erin Arsianti, Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto Setya Ajie, dengan moderator Anton Wahyu Prihartono.

Direktur Pemasaran Pariwisata BOB Agus Rochiyardi dalam kesempatan itu menjelaskan medical tourism merupakan kegiatan wisata yang dirangsang oleh keberadaan objek atau fasilitas yang diperlukan untuk mengembalikan kesehatan di daerah tujuan wisata.

Wisata jenis ini dibagi dalam beberapa klaster antara lain wisata medis, kebugaran dan jamu, wisata olahraga dan wisata ilmiah kesehatan. Ia mencontohkan keberhasilan wisata kesehatan di Malaysia karena dukungan dari berbagai pihak baik lembaga pemerintah maupun swasta.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo memaparkan bahwa telah dilakukan uji trail di wilayah Joglosemar yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan pemetaan sumber daya tarik wisata kesehatan. Hal ini berdasarkan database katalog wisata kesehatan yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan RI. Lokasi uji trail wisata kesehatan di DIY adalah Merapi Farma Herbal, Kopi Klothok, Rumah Makan Jejamuran, Nurkadhatyan Spa Ambarukmo, Martha Tilaar, Taman Sari Royal Heritage Spa, dan Klinik Kopi.

Bapak Singgih Raharjo menegaskan DIY memiliki potensi besar untuk berkembangnya wisata kesehatan. Dari sisi rumah sakit DIY memiliki empat yang bisa dikembangkan untuk mendukung konsep ini. Antara lain RSUP Sardjito dengan spesialis jantung, JIH memiliki fasilitas bayi tabung, RS Mata DR Yap yang secara khusus menangani mata dan tidak ada duanya. Selain itu Pemerintah DIY akan menjadikan kawasan RSUD Wates menjadi kawasan medical tourism, guna mempermudah akses akan dibangun penghubung berupa fly over dari jalan nasional ke Rumah Sakit Wates.

sumber : jogjapolitan.harianjogja.com