Foto : camerawisata.com

Gua Jomblang adalah salah satu wisata gua di Yogyakarta yang cukup menantang. Pasalnya, pengunjung akan dibawa turun dan menyusuri gua di dalamnya. Gua Jomblang adalah gua vertical yang diakibatkan oleh runtuhnya tanah dan vegetasi karena proses geologi.  Runtuhan ini membuat sinkhole atau sumuran dengan mulut gua sekitar 50 meter. Sehingga terbentuklah Goa Jomblang dengan tempat konservasi tumbuhan purba di dasar gua.

Gua Jomblang terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Jika ditempuh dari Yogya, akan memakan waktu 1,5 hingga 2 jam dengan jarak sekitar 49 km. Untuk menuju Gua Jomblang, pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi dan mengikuti arahan maupun Google Maps.

Berbeda dengan wisata gua lainnya, Gua Jomblang yang merupakan vertical caving membutuhkan alat khusus dan keahlian untuk turun dan menjelajahi gua. Pengelola Gua Jomblang sudah menyiapkan peralatan untuk vertical caving yaitu SRT (Single Rope Technique) dan perlengkapan keamanan beserta pemandu yang akan membawa pengunjung dengan aman.

Aktivitas vertical caving di Gua Jomblang ini akan memacu adrenalin pengunjung. Ada 4 jalur yang bisa dilewati berdasarkan kedalamannya. Untuk pemula bisa melewati jalur 15 meter, dan bagi yang ahli bisa melewati jalur 40 meter, 60 meter hingga 80 meter kedalaman gua. Untuk jalur 15 meter bisa dilalui pengunjung dengan berjalan kaki walau medannya cukup terjal.

Setelah menapakkan kaki di dasar gua, pengunjung akan dibuat terpesona dengan pemandangan di sekeliling mulut Gua Jomblang. Di sekitar kaki berpinjak, dapat ditemui berbagai vegetasi tumbuhan purba yang cantik dan rimbun. Dan ketika menyusuri lorong gua, pengunjung dapat melihat lorong gua yang dihiasi dengan stalaktit dan stalgmit di atasnya. Selain itu, di dalam Gua Jomblang terdapat aliran sungai yang cukup deras

Melanjutkan perjalanan dengan berjalan 300 meter, pengunjung akan menemui Luweng Grubug. Di sinilah, pengunjung dapat melihat pemandangan ‘cahaya surga’ Gua Jomblang yang sering diunggah di media sosial. Di mana cahaya matahari masuk ke dalam gua dan menyinari flowstone. Pemandangan cahaya matahari yang menyilaukan kontras dengan kedalaman gua yang gelap gulita, membuat pengunjung berdecak kagum. Dari sinilah istilah ‘cahaya surga’ muncul.

Namun untuk mendapatkan ‘cahaya surga’ juga dibutuhkan waktu yang pas. Sekitar pukul 10.00 hingga 12.00 adalah saat yang pas, di mana matahari tepat menyinari di mulut Gua Jomblang. Dengan catatan, saat itu cuaca sedang cerah. Sebab, jika cuaca mendung, cahaya matahari tidak dapat masuk dan menyinari mulut gua.

Untuk tiket masuknya gratis, jika pengunjung membawa peralatan caving sendiri, hanya meminta izin kepada pengelola ataupun Kepala Dukuh di sini. Namun, jika belum membawa peralatan sendiri, bisa menyewa pada pengelola dengan range harga Rp450.000-1.000.000. Harga ini sudah termasuk paket vertical caving lengkap dengan peralatan, pemandu dan makan siang.

Harga tersebut berlaku untuk 1 orang, ya. Sedangkan untuk biaya parkir mematok harga Rp3.000 untuk kendaraan motor dan Rp5.000 untuk mobil. Jangan khawatir mengenai fasilitas di sini. Ada fasilitas musholla, kamar mandi atau toilet, hingga tempat persinggahan atau penitipan barang di rumah Kepala Dukuh.

Bagi penggemar aktivitas yang memacu adrenalin, vertical caving di Gua Jomblang menjadi pilihan yang pas. Jalur yang terjal menjadi tantangan tersendiri dan terbayarkan oleh pemandangan Gua Jomblang yang memukau. Jangan lupa bawa action camera untuk mengabadikan momen-momen di Gua Jomblang, ya!