Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata yang selalu menarik. Wisata alam, wisata kuliner, wisata sejarah, dan masih banyak lainnya. Destinasi wisata unik juga bisa kamu temui di sini. Salah satunya adalah The Lost World Castle yang saat ini sedang hits dan digandrungi anak-anak muda. Tempat wisata ini letaknya memang cukup jauh dari pusat kota dan terletak di kawasan lereng Gunung Merapi.
Tepatnya berlokasi di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman , Yogyakarta berjarak kurang lebih 29 km dari pusat kota. Dari pusat kota kamu bisa berjalan menuju ke arah Jalan Kaliurang, ikuti terus jalan ke arah Gunung Merapi hingga menemukan petunjuk arah untuk menuju Kaliadem. Setelah itu lanjutkan perjalanan melewati Jalan Bebeng sampai kalian bertemu dengan Kopi Merapi. Dari Kopi Merapi kalian tinggal melanjutkan perjalanan ke arah timur hingga menemukan The Lost World Castle.
Sekilas nama The Lost World Castle terkesan menyeramkan, namun nama ini dipilih memang bukan tanpa alasan. Kata Castle diambil karena arsitektur bangunan yang unik menyerupai bentuk bangunan Benteng Takeshi di salah satu variety show Jepang yang pernah terkenal di Indonesia. Sedangkan kata Lost World dipilih karena tempat wisata ini dibangun di atas lokasi sebuah desa yang sudah hilang tersapu lahar letusan Gunung Merapi. Desa tersebut bernama Desa Kuharjo.
Pesona Arsitektur yang Megah
Jika dilihat dari luar bangunan ini akan terlihat seperti benteng yang ada di kerajaan-kerajaan di Jepang. Warna temboknya yang kelabu semakin membuat tempat wisata ini terlihat keren dan benar-benar membuat kita seperti berada di dalam bangunan kuno ala-ala Jepang. Bangunan ini juga sangat luas kurang lebih 1,3 hektar.
Kawasan wisata ini didirikan salah satu alasannya adalah untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata edukasi untuk pengunjung. The Lost World Castle memanfaatkan batu sisa erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu sebagai bahan baku pembangunan. Walaupun tergolong berada dalam kawasan rawan bencana namun tidak mengurangi popularitas dari tempat wisata satu ini. Setiap hari pengunjung ramai berdatangan yang didominasi anak-anak muda.
Spot Foto Instagenic
Salah satu daya tarik The Lost World Castle tentu adalah spot foto keren yang memanjakan mata dan tak bisa menahan kita untuk bergaya. Di sini pemandangan alam lereng merapi yang asri diberi sentuhan modern yang keren membuat paduan spot wisata yang ikonik. Beragam spot foto bisa kamu pilih di sini, ada spot foto sayap, spot foto Paradise Gate yang seakan membuatmu berjalan menuju ke atas tangga tak berujung.
Kamu juga bisa berfoto di landmark dunia, ini juga salah satu spot favorit yang digandrungi pengunjung. Bayangkan, kamu serasa foto di antara bunga sakura tanpa harus terbang jauh ke negara asalnya, keren bukan? Selain foto paling favorit tersebut masih terdapat spot foto lain yang tak kalah menarik. Yaitu spot foto 3D yang unik dan pasti jarang kamu temui. Foto yang dihasilkan di spot 3D ini terlihat lebih nyata seakan pengunjung merasakan  kejadian yang ada di spot foto tersebut.
Wisata Edukasi
Tak hanya untuk anak muda, The Lost World Castle juga ramah keluarga. Mungkin lokasi ini populer karena spot fotonya yang menarik. Padahal di dalamnya terdapat beragam wisata edukasi yang tak kalah keren, seperti belajar mengenal peninggalan zaman dinosaurus ala-ala Jurassic Park, melihat binatang-binatang seperti kelinci dan kuda, bisa juga melihat proses ternak sapi di kandang yang tersedia.
Tiket Masuk
Lokasi wisata ini dapat kamu kunjungi setiap hari pada pukul 06.00 sampai 18.00 WIB. Biaya tiket untuk masuk ke The Lost World Castle sebesar Rp 30.000, – Â dengan biaya parkir Rp 5000,- Sebaiknya kamu datang kesini ketika pagi atau sore hari karena pada waktu tersebut suasana masih sejuk dan tidak panas. Pastikan kamu datang ketika cuaca cerah ya karena ketika hujan kamu akan sulit mengeksplor semua kawasan dan pasti foto yang akan dihasilkan juga kurang berkesan. Fasilitas yang tersedia sangat lengkap, ada area parkir luas, kamar mandi, mushola, tempat makan, dan penginapan dengan biaya yang terjangkau.