Desa Wisata Pampang adalah salah satu desa wisata di Gunung Kidul. Desa yang terletak di Kecamatan Paliyan ini memang dinilai memiliki lingkungan yang mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan desa wisata. Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis bersama pemerintah Desa Pampang terus berusaha mengembangkan Desa Wisata Pampang dengan menambah berbagai fasilitas dan inovasi wisata baru. Mereka memanfaatkan dana desa yang diguyurkan pemeritah untuk menggerakkan sektor pariwisata dan mendukung perekonomian masyarakat.
Ekowisata Bendowo
Wisata Bendowo adalah salah satu destinasi wisata di Desa Wisata Pampang yang menawarkan river tubing Bendowo, pengenalan jenis burung, menanam aneka bunga, mencoba permainan tradisional, dan wisata kuliner di pasar tradisional yang khusus menjual jajanan tradisional. Dengan usaha gigih pemerintah dan warga desa yang kooperatif menghasilkan Wisata Bendowo jadi salah satu wisata di Gunung Kidul yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Fasilitas yang disediakan sudah cukup lengkap dengan adanya kamar mandi umum, mushola, ruang parkir, warung, makan, tempat pertemuan, gazebo, hingga homestay.
Kerajinan Perak
Desa Wisata Pampang juga termasuk desa di Kecamatan Paliyan yang memiliki sentral pengrajin perak terbesar di wilayah Gunung Kidul. Keunggulan dari perak Desa Pampang adalah desain yang unik dan pemasaran yang dilakukan secara mandiri. Hal ini membuat harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau. Anda bisa melihat berbagai macam koleksi kerajinan perak di Galeri Perak Pampang yang terbuka untuk umum.
Taman Edukasi Pertanian
Perkumpulan pemuda di Desa Wisata Pampang berhasil mengubah lahan persawahan menjadi taman edukasi pertanian bagi anak-anak sekolah. Taman edukasi ini berupa area khusus untuk belajar mengenai pertanian berupa tanam padi dan arena permainan tradisional seperti menangkat belut, sepak bola lumpur, ningga permainan ninja warrior di arena sawah. Taman Edukasi Pertanian ini sangat cocok untuk kegiatan luar sekolah bagi siswa SD hingga SMA. Tiket yang dipatok juga terbilang terjangkau hanya Rp 15.000,- untuk tiap orangnya. Dana tersebut digunakan untuk dana kas pemuda untuk pengembangan lebih lanjut taman edukasi tersebut.
Agrowisata Pampang
Selain mengubah lahan persawahan menjadi Taman Edukasi Pertanian, masyarakat Desa Pampang juga mengubah lahan tandus seluas 10 hektar menjadi lahan pertanian semangka. Lahirnya agrowisata Desa Pampang ini berawal dari kegelisahan masyarakat karena minimnya kunjungan wisatawan ke desa karena di musim kemarau aktifitas susur sungai tersendat karena minimnya air. Sehingga mereka berusaha berinovasi salah satunya dengan membuat lahan semangka. Ternyata agrowisata semangka ini mendapat respon positif dari wisatawan. Wisatawan yang datang bisa memilih melihat secara langsung lahan tanaman semangka, memilih buahnya yang sudah matang, memetiknya sendiri, kemudian dikonsumsi. Harga semangka di Agrowisata pampang ini tergolong terjangkau mulai dari Rp 3500,- hingga Rp 6500,- perkilonya. Terobosan ini diakui meningkatkan perekonomian penduduk dan kembali membuka harapan kemajuan Agrowisata Pampang.