Foto : twitter.com

Desa wisata merupakan kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus yang mampu menarik kunjungan wisatawan dan bisa memberdayakan masyarakat setempat. Salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman Yogyakarta adalah Desa Wisata Sidoakur Jethak II. Desa ini berlokasi di Sidokarto, Godean, Sleman, Yogyakarta. Kurang lebih berjarak 25 km dari arah pusat Kota Yogyakarta. Dari arah Tugu Yogya anda bisa terus berjalan ke barat hingga menemukan papan petunjuk arah.

Potensi wisata yang dimiliki dikelola oleh desa secara sistematis dan transparan  membuat desa wisata  ini terus berkembang. Masyarakat desa dari segala elemen dan usia selalu dilibatkan dalam setiap prosesnya. Selain itu masih kentalnya budaya gotong royong menjadi salah satu kekuatan berdiri dan bertahannya Desa Wisata Sidoakur hingga saat ini.

Wisata Kesenian dan Budaya

Masyarakat Sidoakur memiliki budaya asli yang masih mereka pertahankan keontetikannya hingga saat ini. Salah satunya adalah pagelaran kesenian tradisional. Wisata pagelaran seni tradisional biasanya digelar untuk menyambut wisatawan yang datang dan ketika memperingati hari-hari besar keagamaan. Seni tradisional yang ditampilkan berupa Seni Karawitan, Gejog Lesung, Sholawat, Tembang Macapat, Seni Hadroh, dan Panembrana. Bahkan desa ini pernah terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Seni Budaya Desa Wisata se-DIY pada tahun 2015.

Di sini juga terdapat dua rumah khusus berupa rumah tradisional Jawa berbentuk Jogla dan limasan. Rumah ini sengaja dibangun sebagai tempat untuk menyambut tamu. Walaupun dibangun pada tahun 1941 dan telah mengalami beberapa renovasi namun masyarakat masih bisa mempertahankan bentuk asli dari bangunan rumah tersebut. Desa Wisata Jethak II ini memang sudah menjadi langganan kunjungan orang-orang penting baik dari dalam maupun dari luar Kota Yogyakarta.

Wisata Alam dan Lingkungan

Suasana alam pedesaan Desa Wisata Sidoakur sangat asri dan dilengkapi beberapa ruang terbuka hijau yang sangat cocok untuk tempat bersantai dan berkumpul. Selain diklaim sebagai desa sadar budaya, Desa Wisata Sidoakur juga diklaim sebagai desa yang sadar terhadap lingkungan. Masyarakat sadar mengenai pola hidup bersih dan sehat serta mengelola sampah desa secara mandiri. Sampah rumah tangga dipilah kemudian sampah yang bisa didaur ulang dikumpulkan ke bank sampah setiap minggunya. Lalu sampah kembali dipilah untuk kemudian diolah menjadi kerajinan ataupun bahan bakar briket.

Pola hidup sehat masyarakat dapat dilihat dari sistem MCK Plus dalam sistem sanitasi mereka. Sistem ini menghubungkan MCK dengan tabung yang kemudian menyalurkan kotoran menjadi gas metana yang bisa dimanfaatkan sebagai biogas.  Desa wisata ini juga memiliki bermacam hasil kerajinan berupa produk-produk daur ulang sampah plastik seperti tas, dompet, sandal, hingga dompet, kerajinan serabut kelapa, kerajinan dari bambu seperti tikar, hingga industri pengembangan jamu tradisional yang telah dikemas secara instan.

Fasilitas

Fasilitas di Desa Wisata Sidoakur Jethak II ini terbilang cukup lengkap. Mulai dari toilet, mushola, hingga homestay sudah tersedia.