Foto : wargajogja.net

Yogyakarta tak pernah kehilangan pesona wisatanya. Bahkan semakin hari justru pesona itu semakin bertambah dan terus menjadi magnet yang semakin kuat menarik wisatawan untuk berkunjung. Banyak wisata ikonik dan populer di Yogyakarta seperti halnya Malioboro dan Alun-Alun Selatan. Tapi tak ada salahnya jika anda berkunjung ke wisata antimainstream di Yogyakarta. Tak hanya berekreasi melepas penat anda bisa sekaligus belajar hal-hal baru yang mungkin akan sulit anda dapatkan di tempat lain. Salah satunya adalah anda bisa mencoba mengunjungi desa wisata yang sangat luar biasa ini. Namanya Desa Wisata Sukunan. Desa ini adalah desa wisata berbasis lingkungan atau bahasa kerennya adalah ecotourism yang menjadikan desa wisata ini menjadi berbeda dengan desa wisata yang lain.

Sesuai namaya, Desa Wisata Sukunan terletak di Dusun Sukunan, Banyuraden, Gamping Yogyakarta. Desa wisata ini dirintis sejak tahun 2003 dan dengan dukungan segenap masyarakat desa yang sangat sadar terhadap kebersihan lingkungan akhirnya membuat Desa Sukunan Resmi menjadi desa wisata lingkungan tahun 2009. Proses yang cukup panjang memang. Rasanya sebutan tersebut memang pantas diberikan kepada Desa Sukunan karena hampir semua warganya telah menjalankan pengelolaan sampah secara mandiri. Tak heran jika desa ini sering menjadi tempat bagi para mahasiswa hingga pusat studi untuk melakukan riset dan studi banding berkaitan dengan lingkungan khususnya pengelolaan sampah. Sukunan juga sudah menjadi langganan kunjungan banyak rombongan dari berbagai daerah untuk berwisata sekaligus belajar pengelolaan sampah. Anda pun juga bisa mengajak keluarga anda kesini untuk merasakan liburan yang antimainstream.

Wisata Edukasi

Sebagai desa wisata yang berbasis lingkungan, Desa Wisata Sukunan tidak hanya menawarkan kegiatan rekreasi yang menyenangkan tapi juga penuh dengan edukasi kebersihan lingkungan. Ketika berkunjung ke sini anda akan belajar sistem pengelolaan sampah mandiri, pelatihan pembuatan kerajinan dari plastik, pelatihan pembuatan kerajinan dari kain perca, hingga pelatihan pembuatan kompos rumah tangga. Tentunya semua itu dilakukan secara mengasyikan dengan didampingi penduduk desa.

Ramah untuk Segala Usia

Desa Wisata Sukunan ini sangat ramah keluarga dan segala usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua bisa berkunjung ke sini untuk belajar mengelola sampah secara mandiri. Jadi anda tidak perlu khawatir ketika hendak membawa serta orang tua atau anak-anak anda yang masih kecil liburan ke sini. Dijamin mereka akan riang dan antusias.

Setelah belajar pengelolaan sampah anda bisa mengajak keluarga atau rombongan melihat atraksi khas pedesaan seperti angon bebek, membajak sawah dengan kerbau dan sapi, menanam padi, hingga memanen tadi. Tenang, anda juga bisa terjun langsung ke sawah untuk mencobanya, sangat menarik bukan.

Jika anda berasal dari luar kota dan membutuhkan penginapan, tak perlu khawatir karena Desa Wisata Sukunan telah menyediakan rumah-rumah warga setempat sebagai homestay. Jadi selain menginap anda juga akan merasakan kehidupan keseharian warga desa setempat secara langsung. Tentu ini akan jadi pengalaman langka dan berharga yang anda rasakan.

Ketika anda sedang liburan pasti yang tak boleh dilewatkan dari itinerary adalah belanja oleh-oleh. Nah jangan khawatir, di sini anda juga bisa membeli barang-barang yang unik dan lucu hasil karya warga desa. Pernak-pernik seperti aneka tas, dompet, bunga-bunga kecil, bahkan hingga jaket bisa anda jadikan oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman. Harganya juga variatif dan masih terbilang terjangkau. Dijamin akan jadi oleh-oleh ikonik dan beda dari yang lain. Dengan membeli oleh-oleh di desa ini berarti anda sekaligus berperan dalam kebersihan lingkungan lhoh, keren dong!

Reservasi

Desa Wisata Sukunan terbuka setiap saat bagi wisatawan, namun pastikan anda terlebih dahulu melakukan reservasi dengan pengurus desa. Ini berguna untuk menyesuaikan jadwal karena saking padatnya minat kunjungan ke desa wisata ini. Jika anda tertarik untuk berekreasi sekaligus belajar di Desa Wisata Sukunan jangan khawatir dengan biaya yang mahal, kunjungan ke desa wisata ini secara berkelompok berjumlah 20 hingga 30 orang hanya dikenakan biaya Rp 200.000, – saja sebagai pemasukan kas desa. Tergolong murah untuk biaya sebuah pengalaman, hiburan, dan insight lingkungan yang sesungguhnya tak bisa ternilai harganya.