Pada umumnya pantai-pantai di Gunungkidul, Yogyakarta diwarnai dengan hamparan pasir putih cantik dengan air laut yang biru dan jernih, namun tidak dengan Pantai Jogan. Pantai yang satu ini memang terkenal unik, karena tidak memiliki batasan dengan laut dan bahkan tidak memiliki pasir putih layaknya pantai di Gunungkidul lainnya. Tetapi Pantai Jogan memiliki air terjun yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lain.
Pantai Jogan memang tidak seterkenal pantai lainnya yang berada di Gunungkidul. Pantai ini terletak di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jika ditempuh dari pusat kota Jogja, akan memakan waktu 2 jam dengan jarak tempuh 74 km. Jalanan menuju pantai ini berkelok-kelok dan melalui perbukitan karst di kanan kirinya. Jika sudah sampai, pengunjung akan berjalan menuju pantai dengan sungai yang mengalir kecil di sampingnya.
Pantai Jogan memiliki sesuatu yang unik dan menarik para pengunjungnya, ialah air terjun yang berada di sisi tebing. Berbeda dengan pantai lainnya yang penuh dengan pasir putih, Pantai Jogan tidak memiliki pasir putih dan bahkan tidak memiliki batasan dengan laut. Yang menjadi pembatas dengan laut adalah tebing batuan kapur dengan air terjun yang mengalir deras ke laut.
Termasuk hal yang langka, memiliki air terjun yang langsung mengalir ke lautan. Sumber air tersebut berasal dari sumber air perbukitan di utara pantai. Air tersebut mengalir dari sungai dan bermuara di lautan. Kata ‘Jogan’ yang menjadi nama pantai ini, berarti lantai atau dasar dalam bahasa Jawa. Yang mengartikan bahwa aliran air turun ke dasar lautan.
Air terjun ini mengalir dari tebing setinggi kurang lebih 10 meter. Di atas tebing, diwarnai dengan daratan yang subur, tanaman yang hijau dan pohon palma di sekelilingnya. Sedangkan untuk aliran air terjun cukup tenang dan semakin deras jika musim hujan datang. Perbukitan karst menjadi latar air terjun ini. Dan pada bagian dasar air terjun, dipenuhi dengan batuan karang.
Pengunjung dapat melihat air terjun dari dekat. Jika ingin mencoba sensasi air terjun menguyur tubuh, pengunjung bisa menuruni tangga bamboo yang dibuat oleh warga ke bawah air terjun. Namun, harap berhati-hati, sebab tangga tersebut cenderung licin. Atau jika ingin menantang adrenalin, pengunjung bisa menuruni air terjun dengan teknik rappelling, yaitu menuruni tebing dengan perlengkapan khusus dan tali-temali. Aktivitas rappelling ini menjadi favorit di kalangan pecinta alam.
Jika sudah menuruni tebing, pengunjung dapat melihat indahnya air terjun yang turun menuju laut. Pengunjung dapat berfoto-foto dengan duduk di batuan karang, atau menikmati guyuran air tepat di bawah air terjun. Di bagian bawah air terjun, banyak terdapat batuan karang. Di batuan karang tersebut, biasanya ada kepiting-kepiting kecil yang juga menjadi olahan kuliner warga setempat.
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Pantai Jogja ialah saat sore hari, sebab matahari yang terbenam terlihat sangat cantik dari tebing air terjun ini. Juga saat musim hujan, biasanya debit air terjun akan semakin deras. Para pecinta alam lebih menyukai aktivitas rappelling saat akhir musim hujan, sebab menuruni tebing dan air terjun dengan debit air yang deras akan membuatnya semakin menantang.
Tiket masuk Pantai Jogan cukup terjangkau, hanya perlu membayar tiket masuk seharga Rp10.000, pengunjung sudah bisa mengunjungi Pantai Jogan, Pantai Siung dan Pantai Nglambor yang berada di satu jalur. Sedangkan untuk biaya parkir berkisar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil. Fasilitas yang ditawarkan pun cukup lengkap, ada toilet, warung makan dan gazebo untuk bersantai.
Tidak semua pantai memiliki pesona air terjun seperti Pantai Jogan. Walau tidak banyak yang tahu, namun potensi Pantai Jogan sayang untuk dilewatkan. Indahnya air terjun di tepi tebing yang bermuarakan laut memberikan pemandangan yang sungguh tak terlupakan. Tertarik ke Pantai Jogan?