Foto : @ariez0193_

Musim mulai berganti dan saat matahari yang terik mendekat, matahari yang terik basah kuyup oleh hujan sepanjang hari. Daun-daun pepohonan hijau subur mulai menguning dan mengering, berguguran satu demi satu, meninggalkan ranting-rantingnya. Mata air mulai mengurangi emisi.

Ekowisata Sungai Mudal menjadi pilihan favorit para wisatawan yang suka menghabiskan liburannya di dataran tinggi dan memberikan suasana yang sejuk. Apalagi, tiket masuknya relatif murah, hanya Rp 15.000 per orang. Taman Sungai Mudal jadi salah satu daya tarik Desa Jatimulyo di Kecamatan Kulon Progo Girimulyo.

Di Sungai Mudal pengunjung bisa menemukan tiga buah kolam, air di kolam tersebut selalu mengalir. Hal ini dikarenakan banyaknya danau alam yang indah di Desa Jatimuriu yang tak kurang dari 11 danau alam yang dikelola warga sekitar menjadi tempat wisata. Bahkan tebing yang biasanya dialiri air terjun musiman menjadi salah satu perburuan para wisatawan. Namun musim kemarau tampaknya tidak mempengaruhi kerapatan vegetasinya.

Pepohonan di sebelah barat Jogja masih asri dengan warna hijau zamrud. Seperti yang terlihat dalam wisata Taman Sungai Mudal. Mudal adalah pemandian air panas yang berasal dari kedalaman gua di kawasan Girimulyo Gulon Progo. Disebut Mudal karena sumber airnya memancarkan air sepanjang tahun.

Sehingga bisa memenuhi kebutuhan warga sekitar akan air bersih melalui pipa. Air yang jernih juga meluap membentuk sungai, melewati air terjun dengan nama yang mirip, kemudian dilanjutkan ke air terjun bawah Kembang Soka dan air terjun Kedung Pedut.

Dimulai dengan pengabdian masyarakat dan membersihkan daerah aliran sungai yang lebat dan lebat dengan semak-semak. Hingga saat ini sebelum dikelola oleh masyarakat setempat dan membuat orang tertarik untuk berkunjung. Ini hanya bisa dilakukan pada musim hujan saat air terjun sedang deras.

Sesampainya di Taman Sungai Mudal, kolam renang alami dengan air yang jernih bisa digunakan untuk berendam, berenang atau mengambil air, yang dibuat dengan cara membendung sungai. Orang-orang telah melihat berbagai jenis bunga, terutama anggrek, mulai tumbuh di kedua tepian kolam alami.

Uniknya siapapun bisa menyumbangkan bibit atau bunga untuk mempercantik taman sungai melalui program “Pohon Harapan”, program penanaman yang dilaksanakan di Taman Sungai Mudal untuk menjaga lingkungan. Dengan cara ini kita tidak hanya bisa mengapresiasi keindahannya, tapi sebagai pengunjung kita juga ikut menjaga simbiosis simbiosis.

Wisatawan bisa melintasi jembatan bambu artistik yang dibangun di atas bendungan dan sampai di seberang kolam, di sisi lain kolam lebih luas dan dibangun banyak paviliun beratap lontar. Di sisi ini Anda juga bisa melihat bumi perkemahan dengan latar belakang tebing bebatuan Gunung Kyril yang sekilas terlihat seperti pertunjukan wayang golek.

Menurut cerita rakyat setempat, disebut Puncak Keller karena tebing batu tersebut merupakan tempat pertunjukan Wayang pada masa penjaga. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda tentang tebing berbatu tersebut, Gunung Kyril menjadi daya tarik utama dari taman sungai ini.

Selain karena keunikan bentuknya yan terkenal juga dengan keberadaan tebing bebatuan di Gunung yang membuat Taman Sungai Mudal semakin suram dan melindunginya dari terik matahari. Jika beruntung kita juga bisa melihat kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang sering muncul di kawasan Menoreh, turun dari tebing bebatuan untuk mencari makan.

Baru pada musim kemarau beberapa danau dan air terjun di kawasan itu mengering. Ekowisata Sungai Mudal masih menjadi air yang bisa dinikmati wisatawan, dan sumber airnya berasal dari Tebing Keli-inilah perbatasan antara Kulon Progo di Yogyakarta dan Purworejo di Jawa Tengah

Ketika mengagumi pemandangan yang indah dan udara pegunungan yang sejuk, secara tidak sengaja akan mengalihkan pandangan ke tangga bambu kecil di samping jembatan yang sebelumnya tidak terlihat. Tangga bambu kecil ini membawa saya ke Air Terjun Mudal dan kolam alami lainnya di bawah.

Musim kemarau membuat aliran air terjun kurang cepat, sehingga permukaan batuan yang biasanya tertutup air kini tertutup lumut. Meski arusnya sangat besar namun di air terjun ini sangat mengasyikkan. Sambil mengapresiasi suara hewan di gunung yang bersenandung di kejauhan dan menyebar serta menikmati udara di pegunungan.

Sekian ulasan mengenai ekowisata menawan nan sejuk di Taman Sungai Mudal yang mungkin bisa juga Anda kunjungi bersama dengan keluarga dan sahabat. Perjalanan yang menyenangkan untuk ditempuh berupa liburan singkat untuk menghilangkan penat karena aktivitas sehari-hari.