Simo Wolu lan Songo
Merupakan pameran seni rupa oleh Simo 8 (wolu) seniman muda dan Simo yang ke 9 (songo) adalah sertaan karya lukisan seniman senior Ida Hadjar.
📍 Atrium Lippo Plaza Jogja
🗓 11 Jan-8 Feb 2022
🕚 11.00-21.00 WIB

Simo Wolu lan Songo

Simo
Kata simo atau sima dalam bahasa Jawa halus artinya adalah macan atau harimau. Simo juga adalah nama salah satu nama kecamatan di Boyolali . Dalam cerita rakyat setempat, daerah tersebut dinamai Simo terkait perjalanan Sunan Kudus dari Pengging, Boyolali, menuju Kesultanan Demak. Pengabungan dua unsur Jawa dan Cina sengaja kita adopsi untuk tajuk pameran ini, pertama macan / Simo dalam bahasa jawa kromo dan kedua kita memakai shio macan dari Cina, yang kebetulan sebentar lagi memasuki tahun baru Cina, bertepatan dengan tahun shio Macan air.

Shio macan dikatakan memiliki kharisma seorang pemimpin, kuat secara fisik dan mental, ambisius, agresif, berani, mandiri, bertanggung jawab, ramah menawan dan terbuka. Dengan berlatar belakang sifat tersebut kita mengambil tajuk “Simo Wolu lan Songo” untuk project ini dan sekaligus sebagai pertanggung jawaban sebagai insan Seni yang dengan keadaan bagaimanapun Kita harus beradaptasi untuk bisa terus berkarya ditengah situasi disrupsi Pandemi yang serba tidak menentu saat ini.

Wolu
Angka 8 dalam bahasa Jawa ini diucapkan dengan kata ”wolu”, angka ini memiliki lambang dari isi semesta. Angka “wolu” ini memiliki punya hubungan erat dengan angka sekawan (4) sebab angka delapan ini sendiri memiliki filosofi arti angka delapan perkara yang berada di alam semesta yang seharusnya dijaga oleh manusia. Simo Wolu juga mengambarkan jumlah Seniman Muda yang akan berpameran.


lan Songo
Sementara “lan songo” dalam bahasa Jawa berartikan “dan (yang ke) Sembilan.” Angka Sembilan ini memiliki sebuah filosofi angka yang juga sering dimaknai sebagai kesuksesan atau pencapaian tertinggi dan secara simbolis akan di visualisasikan dengan keberadaan karya lukis salah satu seniman senior Ida Hadjar (alm) sebagai seniman kehormatan yang ke sembilan dalam pameran “Simo Wolu lan Songo.”