Yogyakarta, memiliki sejuta keunikan dan ciri khas tersendiri baik dari kebudayaannya hingga kulinernya. Tak akan ada habisnya jika berbicara mengenai kuliner yang ada di Yogyakarta, karena banyaknya macam kuliner yang ada di Yogyakarta. Tapi jangan lewatkan wisata kuliner yang satu ini yaitu Warung Pojok Mbak Yuni. Warung ini menjual menu sederhana atau rumahan seperti sayur lodeh dan berbagai macam sayur lainya namun terdapat 1 menu lauk yang menjadi favorit banyak orang yang pernah berkunjung ke kuliner ini, yaitu “Telur Gobal-Gabul”. Untuk lokasi Warung Pojok Mbak Yudni berada di tengah kota tepatnya di Jl. I Dewa Nyoman Oka No.3, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya berjarak 1km dari Tugu Yogyakarta.

Menu Andalan Mbak Yuni

Yang menjadi primadona di warung ini adalah sosok “Telur Dadar Gobal-Gabul”. Dalam sehari warung makan ini mampu menghabiskan 3 kotak telur dengan berat mencapai 45-50 kilogram. Isian dari telur ini adalah adonan telur dadar ditambah irisan daun bawang yang kemudian dimasak disebuah wajan panas berisikan minyak. Untuk memasak telur dadar ini Mbak Yuni menggunakan 3 wajan yang berbeda, yang bikin unik dari telur ini selain bentuknya seperti jala ikan dan teksturnya yang garing krispi gurih, cara memasaknya pun masih menggunakan anglo berisikan bara api yang membara.

Asal mula Mbak Yuni dapat menemukan resep Telur Dadar Gobal Gabul ini adalah sebuah kegagalan yang menciptakan satu resep yang baru, awalnya Mbak Yuni ingin membuat menu lauk tambahan yaitu telur dada padang, namun ternyata Mbak Yuni salah resep, salah cara goreng, salah semuanya. Karena Mbak Yuni adalah penggemar telur apalagi telur dadar padang maka Mbak Yuni ingin membuat menu tersebut untuk di warungnya, alhasil gagal, bukannya telur goreng tebal khas Padang yang didapat, malahan telur tipis nan krispi, kemudian Ia coba menjual telur tersebut dan menu tersebutlah yang menjadi incaran banyak orang sampai sekarang.

Tak Pernah Sepi Pengunjung

Warung Pojok Mbak Yuni ini memang berbentuk warung yang dapat dibongkar pasang, karena lokasinya dipinggir jalan diantara pertigaan disekitar sekolah-sekolah. Setiap pukul tiga pagi, Mbak Yuni dan seluruh karyawan sudah berada di lokasi warung. Mereka serempak mendirikan tenda, menata peralatan masak, hingga meja kursi bagi pembeli. Sampai sekarang, masakan satu per satu ia masak sendiri dibantu dua pegawai masak lainnya. Tak ada resep rahasia khusus, hanya masakan rumahan biasa racikan tangan Mbak Yuni. Warungnya pun sudah mulai buka sejak pukul 06.30 WIB dan tutup jam 14.00 WIB, biasanya sebelum jam tutup makanan di warung ini sudah habis semua, dan akan kembali buka besok paginya lagi. Kebanyakan konsumen yang datang ke warung ini adalah wisatawan yang ingin tahu kuliner  ini, serta para orang tua yang menyatap sarapan disini sehabis mengantarkan anaknya sekolah, dan para pekerja disekitar warung yang sudah memasuki jam istirahat. Selain karena enak rasanya, warung ini ramai karena harganya yang relatif murah. Untuk telur dadar gobal gabulnya seharga Rp. 3.000 saja, dan untuk menu sayur dan telurnya seharga Rp. 10.000.