foto: Net

Sobat Visiting Jogja, keberagaman kuliner khas Jogja sangat beragam sekali, Makanan Khas Kotagede yang Wajib Dicoba!

Kotagede Yogyakarta, terkenal bukan hanya sebagai kawasan bersejarah, tetapi juga sebagai surga kuliner yang menyimpan berbagai makanan khas dengan cita rasa unik. Di antara banyaknya jajanan tradisional yang masih bertahan, ada empat yang wajib dicoba: Roti Kembang Waru, Legomoro, Ukel Banjar, dan Kipo. Yuk, kenali lebih dekat makanan-makanan khas ini dan sejarah di baliknya!

Roti Kembang Waru

foto : budaya.jogjaprov.go.id

Roti Kembang Waru memiliki bentuk khas seperti bunga waru dengan warna kecokelatan dan tekstur yang sedikit renyah di luar namun lembut di dalam. Kue ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam dan sering disajikan dalam acara adat serta upacara penting. Dahulu, roti ini hanya dibuat oleh keluarga bangsawan, tetapi kini bisa dinikmati oleh siapa saja yang berkunjung ke Kotagede.

Legomoro

Legomoro adalah makanan yang mirip dengan lemper, tetapi dibungkus daun pisang dan diikat dengan tali rafia atau janur sehingga bentuknya padat dan rapi. Nama “Legomoro” berasal dari bahasa Jawa “lego” yang berarti lega dan “moro” yang berarti datang, melambangkan keramahan masyarakat Kotagede dalam menyambut tamu. Kudapan ini dipercaya sudah ada sejak abad ke-17 dan menjadi bagian dari tradisi kuliner kerajaan.

Ukel Banjar

Ukel merupakan camilan manis yang memiliki bentuk seperti anyaman atau kepangan kecil. Nama “ukel” berarti lilitan, merujuk pada bentuk uniknya. Kue ini memiliki rasa manis gurih dengan tekstur renyah, karena dibuat dari campuran tepung, santan, dan gula. Banjar adalah penyeimbang ukel yang berasa lebih gurih dan asin.  Ukel banjar adalah serangkai cemilan khas Kotagede sering dijadikan oleh-oleh dalam hantaran perkawinan dan memiliki nilai budaya tinggi karena masih diproduksi secara tradisional oleh para pengrajin lokal.

foto: Net

Kipo

Kipo adalah jajanan khas Kotagede yang berukuran kecil dan berbentuk lonjong. Terbuat dari tepung ketan dengan isian enten-enten (parutan kelapa dan gula merah), kipo memiliki cita rasa manis dan gurih. Konon, nama “kipo” berasal dari pertanyaan “Iki opo?” yang berarti “ini apa?” dalam bahasa Jawa, karena banyak orang penasaran ketika pertama kali melihat jajanan ini. Kipo sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dan tetap populer hingga kini.

foto : @klikoleholeh.jogja

Yangko

Yangko adalah salah satu makanan khas Kotagede yang memiliki tekstur kenyal dan rasa manis dengan aroma khas. Jajanan ini sering disebut sebagai “moci khas Yogyakarta”, karena memiliki kemiripan dengan kue mochi dari Jepang, tetapi dengan cita rasa yang khas dari daerah Kotagede.

Yangko dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam. Dahulu, jajanan ini dibuat sebagai hidangan istimewa bagi para bangsawan dan raja. Karena berbahan dasar tepung ketan yang melambangkan keterikatan atau persatuan, Yangko juga sering dijadikan simbol keharmonisan dalam budaya Jawa.

foto: budaya-indonesia.org

Saat ini, Yangko masih banyak diproduksi di Kotagede dan menjadi oleh-oleh khas Yogyakarta yang populer. Salah satu sentra produksi Yangko yang terkenal berada di kawasan Kotagede, di mana banyak pengrajin yang masih menggunakan resep tradisional dalam pembuatannya.

Makanan-makanan khas ini tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan budaya Kotagede. Jika berkunjung ke Yogyakarta, jangan lupa mencicipi  dan merasakan sensasi kuliner khas yang tak terlupakan!