Kawasan Kotabaru, Yogyakarta, dikenal sebagai kawasan bersejarah peninggalan era kolonial yang kini disulap menjadi zona publik ramah pejalan kaki, penuh dengan arsitektur lawas, taman teduh, dan suasana tenang yang cocok untuk rekreasi ringan.
Kotabaru bukan sekadar kawasan tua di tengah kota. Di balik bangunan-bangunan berarsitektur kolonial, tersimpan suasana yang tenang, ruang publik yang nyaman, serta deretan tempat nongkrong dan spot budaya yang menarik untuk dijelajahi.
Ada Apa Aja di Sekitar Kotabaru?
Taman Kotabaru – Ruang Hijau di Tengah Kota
📍 Lokasi: Jl. I Dewa Nyoman Oka (dekat Gereja Kotabaru)
Di tengah hiruk-pikuk Kota Yogyakarta yang tak pernah tidur, terselip sebuah oase hijau yang tenang dan bersahabat: Taman Kotabaru. Terletak di kawasan bersejarah Kotabaru, taman ini menjadi titik rehat yang sempurna bagi siapa saja yang ingin melarikan diri sejenak dari kepadatan kota.
Berada di antara deretan bangunan kolonial dan trotoar heritage, Taman Kotabaru menyuguhkan suasana yang damai. Pohon-pohon rindang, bangku taman, dan jalur pedestrian yang tertata menjadikannya tempat ideal untuk duduk santai, membaca buku, atau sekadar menikmati angin sore sambil melihat lalu lalang warga dan wisatawan.
Taman ini bukan hanya tempat untuk bersantai—tetapi juga berfungsi sebagai ruang sosial. Di pagi hari, kita bisa melihat warga lokal berolahraga ringan. Saat sore, taman menjadi tempat berkumpulnya keluarga, mahasiswa, hingga komunitas seni yang menggelar latihan atau diskusi terbuka. Semuanya saling berbagi ruang, tanpa sekat, tanpa batas.
Sebagai bagian dari wajah baru Jogja yang lebih ramah pejalan kaki, Taman Kotabaru menjadi simbol keseimbangan antara sejarah dan kehidupan modern. Letaknya strategis, hanya beberapa menit dari Tugu Jogja dan Malioboro, menjadikannya perhentian sempurna saat eksplorasi kota.
Kafe dan Tempat Nongkrong Unik di Sekitar Kotabaru – Cita Rasa, Cerita, dan Suasana
Kawasan Kotabaru tak hanya dikenal karena arsitekturnya yang klasik dan trotoar heritage-nya yang ramah pejalan kaki. Di balik suasana tenangnya, terselip sejumlah kafe dan resto unik yang menjadikan area ini surga kecil bagi pencinta kopi, buku, musik, dan obrolan hangat.
Silol Kopi & Eatery
📍 Jl. Suroto , Kotabaru
Tempat ini adalah favorit bagi penikmat suasana malam di Jogja. Dengan area luas, panggung live music, dan menu lokal-internasional, Silol adalah tempat untuk berkumpul, berbincang, dan menikmati musik akustik atau band reguler di udara terbuka.
Kombinasi kopi, musik, dan ruang yang luas membuatnya cocok untuk nongkrong rame-rame.
Warung Kopi Sederhana di Tepi Trotoar
Berbeda dengan kafe kekinian, beberapa warga lokal membuka warung kopi mini di depan rumah mereka—menyediakan kopi tubruk, teh panas, dan cemilan pasar. Harganya sangat terjangkau, dan yang dijual bukan hanya rasa, tapi juga cerita. Duduklah sejenak di bangku plastik mereka, dan kamu akan menemukan obrolan hangat khas Jogja.
Jalur Jalan Kaki yang Menenangkan
Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menjelajahi Kotabaru. Anda bisa berjalan santai menyusuri trotoar lebar yang bersih, di bawah naungan pepohonan tua, sambil menikmati udara segar dan suasana kota yang belum terlalu ramai. Rute terbaik dimulai dari kawasan Taman Kotabaru menuju Jalan I Dewa Nyoman Oka, lalu berputar ke arah timur melewati gang-gang kecil.
Pojok Baca Pedestrian – Perpustakaan Kota Yogyakarta
Terletak di depan Perpustakaan Kota Yogyakarta di Jalan Suroto No. 9, pojok baca ini menyediakan berbagai buku dan majalah yang dapat dibaca langsung oleh masyarakat. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan literasi ke ruang publik dan menciptakan suasana edukatif di tengah aktivitas kota

Lorong-Lorong Artistik Kotabaru – Spot Foto Bergaya Vintage
Di beberapa lorong kecil Kotabaru, kamu bisa menemukan dinding mural tersembunyi, pintu kayu antik, dan sudut bangunan bergaya Eropa yang tidak banyak diketahui orang. Spot-spot ini cocok untuk kamu yang suka hunting foto dengan nuansa heritage, artistik, atau estetik ala film jadul.
Kotabaru adalah perpaduan harmonis antara sejarah, ruang publik, dan gaya hidup kekinian. Cocok untuk semua kalangan—baik wisatawan, warga lokal, hingga pejalan santai yang ingin melihat wajah Jogja dari sudut yang berbeda.