Kabupaten Purworejo yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beberapa destinasi wisata alam yang menawan.

Karena berada di wilayah pesisir selatan pulau Jawa, maka kabupaten ini memiliki banyak potensi wisata pantai, dan satu diantaranya adalah pantai Jatimalang.

Berada di Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, pantai ini berjarak kurang lebih 17 kilometer dari kota Purworejo dan sekitar 60 kilomter dari Kota Yogyakarta.

Untuk wisata pantai, Jatimalang adalah obyek wisata andalan kabupaten Purworejo.

Seperti kebanyakan pantai di pesisir selatan Jawa, Jatimalang mempunyai pasir berwarna hitam yang halus nan eksotis dan berpadu dengan deburan ombak yang cukup besar.

Pengunjung bisa bermain air di pantai ini tetapi tidak diperkenankan untuk mandi.

Anda bisa melakukan berbagai kegiatan wisata di pantai ini.

Kolam Renang

Jika tidak berminat main air karena takut dengan ombak yang besar jangan khawatir dulu, tidak jauh dari bibir pantai, berjejer kolam renang air tawar.

Dijelaskan Pandi (41) satu diantara warga Jatimalang, masyarakat sekitar pantai yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Angin Sepoi Pantai Jatimalang menyediakan beberapa fasilitas untuk wisatawan.

“Pada hari Minggu kami menyewakan payung pantai dan lapangan dadakan bagi wisatawan yang ingin voli di tepi panti,” ujar Pandi.

Tidak jauh dari bibir pantai juga berjejer kolam renang air tawar yang bisa digunakan oleh pengunjung.

Jika ingin merasakan suasana yang berbeda, pengunjung bisa bersantai di kawasan tanaman cemara yang cukup rimbun dan sejuk.

Belum ada fasilitas di kawasan tanaman cemara tersebut, pengunjung bisa membawa tikar untuk bersantai.

Tidak hanya wisata alam, pengunjung juga bisa berwisata sejarah saat datang ke pantai Jatimalang hal ini karena adanya sebuah masjid yang merupakan petilasan Pangeran Diponegoro.

“Berdasarkan cerita turun temurun, Pangeran Diponegoro pernah singgah di tempat ini, dan saat ini lokasi yang dibangun masjid tersebut pernah digunakan salat oleh beliau,” jelas Pandi.

Selain sebagai obyek wisata, di Jatimalang terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang dijadikan lokasi para nelayan Jatimalang untuk menjual ikannya.

Jadi pengunjung bisa membeli beragam hasil tangkapan nelayan yang tentunya masih segar.

“Di sini juga banyak tempat makan yang menyediakan beragam olahan makanan laut,” lanjut Pandi.

Untuk masuk ke obyek wisata ini setiap pengunjung dikenakan retribusi sebesar Rp3 ribu untuk hari bias, dan Rp4 ribu pada hari Minggu. (tribunjogja)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here