Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memprediksi destinasi wisata yang bakal ramai diserbu pengunjung selama musim libur Lebaran. Gunungkidul di Yogyakarta dan destinasi wisata di Sumatera Barat misalnya. Destinasi di kedua wilayah itu pun panen rezeki berlimpah.

Di Sumbar, peredaran rupiah selama libur Lebaran diperkirakan mencapai Rp 700 miliar. Angka tersebut dipatok dari tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata di seluruh kabupaten atau kota.

Kami memperkirakan lebih dari 1 juta orang mengunjungi destinasi wisata yang ada. Perkiraan kami sudah terjadi perputaran uang sebesar Rp 700 miliar, jelas Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/7/2017).

Wisatawan yang datang tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Satu wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumbar akan dikenakan biaya Rp 600 ribu – Rp 700 ribu. Itu merupakan biaya administrasi pengurusan visa dan sebagainya, sesuai peraturan yang ditetapkan pemerintah.

Bayangkan, jika banyak wisman yang datang ke Sumbar, maka akan menguntungkan bagi daerah, sebutnya.

Destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan antara lain Padang, Bukittinggi, Pesisir Selatan, Sawahlunto, Pariaman, Solok Selatan, Tanahdatar dengan objek wisata Istana?Baso?Pagaruyuang, dan sejumlah daerah lainnya.

Untuk objek wisata di Bukittinggi seperti kunjungan ke lokasi sejarah dan kebun binatang, dalam sehari tingkat kunjungan selama libur Lebaran mencapai 6.000 orang. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tidak mencapai angka tersebut, ungkap?Oni.

Kunjungan wisata ke Pulau Anso Duo, Pariaman juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tercatat ada sekitar 3.000 orang yang berkunjung dalam sehari.

Sama halnya dengan?Gunungkidul?di Yogyakarta. #PesonaLebaran?membawa banyak berkah bagi daerah yang banyak menyimpan pemandangan menawan itu.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Saryanto mengatakan, 300 ribu wisatawan mengunjungi objek wisata beretribusi di Kabupaten Gunungkidul. Hingga Sabtu (1/7/2017), tercatat 345.908 wisatawan berkunjung dengan pendapatan asli daerah (PAD) Rp 2.770.028.400.

“Hari Sabtu kemarin, diperkirakan sebanyak 30-an ribu pengunjung. Artinya, jumlah pengunjung sudah melebihi target libur Lebaran yakni 250 ribu,” kata Saryanto.

Saryanto melanjutkan, objek wisata pantai masih menjadi primadona pariwisata di Gunungkidul. Banyak wisatawan memilih berwisata pantai di Gunung Kidul, walaupun sudah ada wisata alternatif seperti di Desa Wisata Bleberan, Desa Wisata Nglanggeran, maupun di Gua Pindul Karangmojo.

“Wisata pantai mendominasi karena space pantai di Gunung Kidul masih luas. Alternatif wisata pantainya banyak sehingga wisatawan dapat memilih objek wisata pantai mana yang ingin dituju,” katanya.

Suryanto menambahkan, jumlah kunjungan wisatawan dipastikan meningkat karena jumlah wisatawan tersebut dihitung destinasi yang beretribusi. Diperkirakan yang belum tercatat sekitar 30-40 persen dari data retribusi.

Jadi bila data kunjungan hampir 300 ribu wisatawan, diasumsikan ada sekitar 360 ribu wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.

Menpar Arief Yahya pun sumringah. Mantan dirut Telkom itu menilai dengan menguatnya wisatawan domestik akan bisa memenangkan pasar internasional dalam berlibur.

Betapa kuatnya wisatawan domestik kita saat libur Lebaran. Saya bangga dengan Indonesia,” jelas Arief.

“Ini kalau terjadi terus menerus akan sangat membantu dalam memenangkan internasional market,” bebernya.

Dampaknya memang sangat besar. Hampir semua destinasi wisata di Indonesia penuh 100 persen. Hotel penuh, bandara penuh, kereta api dan bus juga demikian. Dampak lainnya, ekonomi linier langsung naik sekitar 70 persen dari biasanya.

Foto: M. Jeffry Hnafiah (Finalis Lomba Foto 2016 Dispar DIY)

Save

Save