Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY), adalah salah satu acara seni dan kebudayaan yang rutin diadakan tiap tahun di Yogyakarta.
Jika di tahun sebelumnya, acara ini diadakan di berbagai venue di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), maka tahun ini FKY 2020 hanya memanfaatkan teknologi daring.
Tak hanya acara seni, pasar seni FKY yang menjadi salah satu wadah pelaku ekonomi kreatif kali ini terpaksa ditiadakan karena dapat memicu kerumunan, namun sebagai gantinya FKY telah menyediakan direktori khusus untuk memfasilitasi para peserta pasar FKY untuk memajang karyanya secara daring.
1. Mulanira kembali menjadi tema besar pada FKY 2020
Mengambil tema besar #MULANIRA2, FKY 2020 kali ini juga memiliki judul Akar Hening di Tengah Bising.
#MULANIRA2 sendiri merupakan kelanjutan dari tema besar pada FKY 2019, yakni #MULANIRA. Kata ini diambil dari bahasa Jawa kuno yang artinya wiwitan atau “awal mula”.
Direktur Utama FKY 2020, Paksi Raras Alit tema ini kembali dipilih karena FKY 2020 diadakan di masa pandemik yang menuntut untuk kembali membaca situasi, kondisi, serta tantangan yang sama dengan tahun lalu.
“Kita sepakat mengambil tema yang sama (dengan tahun 2019) karena kita membaca ada tantangan yang sama,” ucapnya saat jumpa pers FKY 2020 di Pendapa Dinas Kebudayaan DIY, Senin (7/9/2020).
Paksi menambahkan tahun lalu FKY mulai membaca tentang kebudayaan Yogyakarta setelah transformasi FKY dari kesenian kekebudayaan, menurutnya tahun ini ternyata ada sesuatu yang harus dibaca lagi yakni perlakuan seni dan budaya menghadapi pandemik ini sehingga tema tersebut masih digunakan.
Sedangkan Akar Hening di Tengah Bising menurut Paksi diambil dari filosofi bertapa di tempat yang gaduh, sehingga menjadi semangat untuk kembali memberikan daya hidup seni dan budaya di tengah kegaduhan akibat pandemik ini.
Baca Juga: 45 Ribu Orang Daftar Maraton Virtual di London, Peserta Lari Sendirian
2. FKY 2020 akan dilaksanakan secara virtual selama enam hari
FKY 2020 akan dilaksanakan secara daring melalui web www.fkymulanira.com, dengan pertimbangan untuk menghindari kerumunan.
FKY yang biasanya diadakan sekitar bulan Juli, tahun ini harus mundur pelaksanaannya hingga bulan September. Tak hanya itu, durasi pelaksanaannya pun berkurang, jika biasanya FKY bisa dilaksanakan berminggu-minggu, kini FKY 2020 dilaksanakan enam hari saja, mulai 21 September hingga 26 September 2020.
“Biasanya FKY itu kalau dari 31 tahun pelaksanaan ada yang sebulan, ada yang tiga minggu, tapi kali ini yang paling ringkas ya, kita akan tergelar selama 6 hari saja. Tanggalnya 21 September sampai 26 September dan itu pun virtual,” ucap Paksi.
Paksi pun menambahkan jika FKY tahun ini menantang karena yang dihitung adalah jumlah visitor di web, dan harus memindahkan media fisik ke media virtual.
3. Pameran seni rupa FKY 2020 tetap diadakan secara fisik
Namun untuk memenuhi kebutuhan para seniman dan penikmat seni, FKY tak sepenuhnya diadakan secara daring. Direktur Kreatif FKY 2020, Gintani Nur Apresia Swastika menyatakan jika dilakukan semua dilakukan secara virtual akan kehilangan rasa.
Untuk itu pameran seni rupa di FKY dapat dinikmati secara fisik dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan jarak, durasi, dan jumlah pengunjung. Pengunjung yang ingin datang pun harus registrasi dulu serta diwajibkan memakai masker.
“Kami merasa bahwa karya seni ternyata tidak semuanya bisa dihargai dengan rasa, atas pertimbangan itu kemudian kami merasa bahwa penting untuk tetap menyelenggarakan pameran seni secara fisik,” ucap Gintani.
Pameran seni rupa FKY rencananya diadakan di Museum Sonobudoyo pada 21 September hingga 26 September 2020 mulai pukul 10.00-18.00 WIB dengan pembagian sesi per dua jam dengan jumlah pengunjung dibatasi 30 orang tiap sesi.
Menurut Gintani, pameran seni rupa ini akan menghadirkan 33 seniman termasuk Sugeng Oetomo, Bioscil, hingga The Freak Show Man.
4. Beragam program pertunjukkan akan diadakan pada FKY 2020
Meski baru akan dimulai pada 21 September 2020, FKY 2020 melaksanakan pra event pada Senin, 7 dan 14 September 2020, pada pukul 16.00 WIB melalui website.
Produser FKY 2020, Ifada Fauzia mengatakan pra event pertama bertajuk LOCAL HEROES akan menampilkan band lokal The Produk Gagal. Pra-event kedua bertajuk NAFAS TANAFAS akan menampilkan pertunjukan kolaborasi lintas disiplin seni yang menghadirkan Jamaluddin Latif, Wasis Tanata, dan Ismoyo Ardhi.
Selain melalui web, akan dihadirkan pertunjukkan live on air melalui beberapa radio di Yogyakarta. Radio FKY ini menghadirkan pertunjukan musik dan talkshow dari berbagai seniman dan musisi seperti FSTVLST, Bakudapan Food Study Grup, pendongeng Iwan RS, hingga sajian ketoprak.
Sedangkan pembukaan FKY 2020 akan diadakan di Museum Sonobudoyo yang menghadirkan kolaborasi karya Landung Simatupang (teater), Kunto Aji (musik), Lintang Kenalirangkaipakai (seni rupa), dan Anter Asmoro Tedjo (tari). Pembukaan FKY 2020 pun akan ditayangkan langsung secara virtual.
FKY 2020 turut menghadirkan Orkes Musik Keroncong Sinten Remen feat. Endah Laras yang dapat disaksikan di web pada Kamis (24/9/2020).
“Kemudian di highlight selama ini di tengah-tengah, tanggal 24 September, kita akan bekerja sama dengan PSBK (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja) dengan mengundang bintang tamu Sinten Remen. Kemudian kita juga akan surprise bintang tamu di closing tanggal 26,” ucap Ifada di tempat yang sama.
5. Tahun ini FKY mengadakan kompetisi berhadiah
Selain menjadi tontonan bagi warga, FKY 2020 juga mengadakan kompetisi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk ikut aktif.
Terdapat berbagai macam kompetisi dengan hadiah mencapai Rp5 juta bagi juaranya.
“Nah, kompetisi ini baru. Ada lima kompetisi yang kita sajikan di FKY 2020. Kompetisi tari, kompetisi menulis cerpen berbahasa Indonesia, kompetisi hand lettering menulis aksara Jawa, kompetisi dagelan bahasa Jawa, yang terakhir adalah kompetisi photo challenge,” ucap Paksi.
Formulir pendaftaran pun bisa diunduh melalui web www.fkymulanira.com.
sumber : idntimes