Menurut Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto, Marsma TNI Novyan Samyoga mengatakan masih ada beberapa evaluasi pada perhelatan JIAS pertama ini.

Salah satunya adalah pengisian acara di sela-sela atraksi yang disediakan oleh pihak TNI AU dan beberapa komunitas penerbangan lainnya. Kami akan pikirkan dengan pengunjung sebanyak ini mereka akan dihibur dengan apa, ujar dia, di sela-sela acara JIAS yang berlangsung di Pantai Depok, Bantul pada Minggu (30/4/2017).

Menurut Novyan, perhelatan skala internasional ini juga dimeriahkan dengan pemecahan rekor muri yaitu pelontaran 1000 chuck glider sebanyak seribu glider yang sebelumnya hanya 750 dan kerja sama di udara oleh 30 penerjun yang membentuk formasi dengan bergandengan tangan selama tujuh detik. Sebelumnya rekor di Indonesia hanya 24 penerjun, ucap dia.

Khusus untuk terjun payung, ada 62 atlet terjun payung yang berasal dari mancanegara yakni dari Malaysia, Filipina, Kanada, Rusia, Thailand, Norwegia, Prancis, Amerika, Belgia, dan Jerman.

Animo masyarakat menyambut para peterjun payung asing ini sangat tinggi. Selepas mendarat, para pengunjung berebut untuk berfoto bersama.

Salah satu penerjun payung dari Rusia, Sergie mengungkapkan kekagumannya dengan pemandangan Pantai Depok. Saya merasa senang sekali, pemandangannya sempurna, ujarnya dengan bahasa Inggris yang lancar.

Sergie merupakan penerjun payung profesional yang telah terjun sebanyak 500 kali pendaratan di beberapa negara dunia, 15 diantaranya ia lakukan di Indonesia.

Selain atraksi terjun payung, masyarakat juga dimanjakan dengan berbagai pertunjukan. Diantaranya Jupiter Aerobatic Team, terbang lintas microlight banner, aeromodelling, penerbangan massal chuck glidder, solo aerobatic ptts 2C, pegasus heli aerobatic team, joyflight microlight, festival paralayang, bazaar, dan panggung hiburan.