Thousand stones is literally translated as sewu watu in Javanese. It also stands as acronym of “sejatine wong urip” (principle of the living) and “wajib tumindak utomo” (should do good deeds), while “songgo langit” means bracing the sky – defining human’s conscience to God. As a whole, the name bears a deep meaning, that human being should do good deeds for they hold the responsible before God. Javanese philosophy is full of symbols and moral values that passes through generations, depicted in the tourism spots herein and waiting to be revealed by the visitors. The area is divided into several attraction spots, including the Panggung Negeri Dongeng (Fairyland Stage), Jembatan Jomblo (Single Bridge), Pati Geni Cave, Kukusan House, Hobbit House, Lorong Gendong and Songgo Langit Peak.
Nenek moyang telah mengajarkan tentang tata cara pembuatan nama yang harus memiliki sebuah makna, begitu juga dengan pemberian nama seribu batu songgo langit yang berasal dari bahasa jawa sewu (sejatine wong urip) dan watu (wajib tumindak utomo), yang bermakna sejatinya orang hidup wajib berperilaku baik, serta Songgo Langit yang bermakna pertanggungjawaban terhadap Tuhan. Dari penamaan yang penuh makna itu, Seribu Batu Songgo Langit hadir dengan berbagai obyek dengan sarat simbol dan makna, menyimpan pesan moral tinggi untuk disampaikan kepada para wisatawan. Seribu batu songgo langit terbagi atas beberapa daya tarik antara lain Panggung Negeri Dongeng, Jembatan Jomblo, Goa Pati Geni, Rumah Kukusan, Rumah Hobbit, Lorong Gendong dan Puncak Songgo Langit.