Mangunan merupakan salah satu kawasan wisata di Bantul yang memiliki beberapa spot wisata yang sayang kalau dilewatkan. Mulai dari kebun buah mangunan, hutan pinus, bukit panguk, bukit mojo, dan sekarang yang belum lama opening adalah Watu Lawang.

Watu lawang merupakan spot wisata yang masih berada satu lokasi dengan Kebun Buah Mangunan. Watu Lawang sendiri diambil dari kata lawing yang artinya pintu dalam bahasa Indonesia. Ini karena, puncak bukit yang terbelah sehingga terlihat seperti pintu.

Obyek wisata Watu Lawang berada di sebelah barat kebun buah mangunan. Watu Lawang terkenal dengan pemandangan area persawahan Desa Wisata Kedungmiri dan jembatan gantung imogiri sebagai latar belakangnya. Karena itu tidak heran, beberapa warga bantul sudah mengetahui spot wisata ini.

Untuk mencapai spot watu lawang, pengunjung harus berjalan menelusuri anak tangga dan jalan setapak yang berada di pinggiran tebing. Kawasan watu lawang ditandai dengan bongkahan batu besar, dan setelah itu sampailah pada jembatan watu lawang yang mengarah ke tepi jurang yang menjadi daya tarik utama wisata ini.

Konon dulunya watu lawang merupakan gunung purba yang terbentuk dalam proses pembentukan Kali Oya. Sama seperti Gunung Purba Nglanggeran, Bukit Watu Lawang terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu purba. Puncaknya terlihat seperti terbelah dua ujung lancip yang ditumbuhi pepohonan dan semak-semak. Bukit ini tidak bisa didaki dari lereng bukit karena kemiringan yang tajam. Sehingga sampai saat ini, akses menuju watu lawang hanya dari Desa Mangunan.

Meskipun dari Watu Lawang tidak dapat menikmati sunrise ataupun sunset, namun pemandangan yang disuguhkan disini terlalu sayang untuk dilewatkan. Dengan udara yang segar, kawasan yang rimbun akan pepohonan, dan pemandangan area persawahan serta liukan Kali Oya akan cukup membuat mata dan tubuh kita relaks sejenak.

Untuk menuju lokasi ini pengunjung cukup mengikuti rute menuju kebun buah mangunan. Bedanya sebelum sampai di persimpangan Mangunan, ada petigaan kecil menuju kawasan penduduk. Pilih arah kanan dan ikuti jalan tersebut sampai bertemu petunjuk arah watu lawang. Jalan yang harus dilalui masih berupa tanah dan berbatu. Untuk retribusi parkir dikenai biaya Rp.2000 untuk motor dan Rp.5000 untuk mobil.