Lingkungan pedesaan yang masih alami dan asri menjadi daya tarik utama para wisatawan. Terlebih bagi wisatawan yang datang dari perkotaan yang tentu saja sudah sangat jarang menemukan segarnya udara pedesaan, pepohonan yang rindang, jernih dan segarnya air pedesaan, rumah-rumah joglo miliki warga, serta kearifan budaya lokal yang masih dijaga. Didukung dengan pengelolaan yang baik, maka desa wisata pun berhasil menjadi primadona bagi wisatawan yang ingin refreshing tanpa harus mengeluarkan budget berlebih.
Bagi pengunjung yang tidak hanya ingin sekedar liburan di desa, Desa Wisata Sambi menyediakan berbagai aktivitas yang menyenangkan dilakukan bersama keluarga dan teman-teman. Pengunjung bisa melakukan aktivitas di sawah seperti bercocok tanam, memanen, sampai menumbuk padi dan belajar budidaya jamur. Pengunjung juga bisa mengunjungi budidaya sapi perah sambil belajar langsung bagaimana memerah sapi secara tradisional. Bagi pengunjung yang tertarik dengan obat-obatan herbal, bisa belajar langsung membuat jamu tradisional.
Meskipun Desa Wisata Sambi merupakan desa yang masih alami, bukan berarti fasilitas yang tersedia juga masih tradisional. Beberapa fasilitas pendukung yang ada di Desa Sambi antara lain jogging track di pinggir sawah dan sungai, outbond, flying fox, homestay, catering, dan dolanan anak desa seperti egrang, gobag sodor, dan teklek buto.
Sedangkan potensi kesenian rakyat yang ada di Desa Sambi diantaranya wayang kulit, karawitan jawa, pelatihan Tari Ramayana, guyon jawa, dan tari-tari tradisional seperti Tari Tayub dan Tari Gambyong.
Akses menuju Desa Wisata Sambi cukup mudah bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan umum, dari Bundaran UGM naik jalur Jogja-Kaliurang. Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari Jalan Kaliurang lurus ke utara ke arah Kaliurang sampai di Jalan Kaliurang KM 19,2.