Siapa yang tidak mengenal Teletubbies. Empat karakter lucu bernama Tinky Winky, Dipsy, Lala, dan Poo akrab menjadi kenangan saat masa kecil. Keempat karakter tersebut tinggal di rumah berbentuk setengah lingkaran. Ternyata rumah tersebut tidak hanya ada di dunia fiksi, bahkan ada yang satu desa di Sleman, Yogyakarta yang semua rumah memiliki bentuk setengah lingkaran mirip rumah teletubbies. Desa ini kemudian dikenal sebagai Desa Teletubbies.
Adanya rumah-rumah berbentuk kubah atau setengah lingkaran ini bukan tanpa alasan. Komplek rumah dome dibangun sebagai tempat tinggal bagi warga pasca gempa besar yang melanda Yogyakarta pada tahun 2006 silam. Arsitektur rumah dirancang agar tahan gempa dan tahan api.
Bentuknya yang berbeda dari rumah kebanyakan ini membuat banyak wisatawan penasaran akan isi rumah dome. Meskipun terlihat kecil dari luar, ternyata rumah dome memiliki beberapa ruangan, bahkan memiliki dua lantai. Saat cuaca di luar terasa panas, maka udara di dalam rumah dome terasa dingin, dan saat hujan lebat, suhu ruangan di rumah dome akan terasa hangat.
Selain rumah-rumah penduduk, fasilitas umum yang ada di desa ini seperti mushola, poliklinik, dan aula pertemuan warga juga memiliki bentuk kubah dengan ukuran yang lebih besar.
Untuk menarik wisatawan, rumah dome yang awalnya hanya bercat putih saja. Warga sekitar berinisiatif untuk mengecat dan menggambari rumah dome mereka sehingga terlihat lebih berwarna dan ceria. Saat hari libur, biasanya aka nada badut-badut teletubbies yang menyambut para wisatawan. Selain itu disini juga terdapat kereta kelinci yang akan mengajak wisatawan mengelilingi Desa Teletubbies.
Komplek Desa Teletubbies terletak tidak jauh dari Istana Ratu Boko. Untuk mencapai desa ini, wisatawan bisa menyusuri Jalan Raya Prambanan – Piyungan. Setelah melewati komplek Istana Ratu Boko, akan ada petunjung di kiri jalan yang mengarahkan ke Desa Teletubbies.