Yogyakarta merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi, selain karena ia memiliki banyak tempat wisata bersejarah, ikon keraton yang unik juga menjadi tujuan utama kota ini.
Salah satu bagian kompleks keraton yang bisa dikunjungi adalah alun alun lor, yang merupakan tanah lapang di sisi utara keraton. Alun-alun terkenal karena ia menjadi tempat berkumpul banyak orang, dari mencari nafkah dengan cara berjualan, berwisata untuk menikmati suasana khas Yogyakarta, hingga sekedar jalan-jalan.
Jika Anda hendak berkunjung ke tempat wisata ini, berikut adalah berbagai informasi menarik yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa datang dengan nyaman baik bersama dengan teman atau keluarga atau datang sendirian.
Sejarah Mengenai Alun Alun Lor
Karena merupakan salah satu kompleks keraton, tentunya ia menyimpan banyak cerita sejarah ayng menarik. Nama alun alun berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti sebagai tempat yang luas dan lebar, sedangkan lor merupakan bahasa Jawa dari Utara. Sehingga jika diterjemahkan secara literal, tempat wisata ini adalah tanah lapang yang terletak di sebelah utara keraton.
Tanah lapang ini memiliki luas sekitar 150 meter x 150 meter, sehingga memang cukup luas untuk berkumpul banyak orang. Di alun-alun utara, Anda Juga bisa menemukan dua buah pohon beringin besar, yang menjadi landmark dari alun alun lor ini.
Menariknya dua buah pohon beringin ini memiliki nama, yakni kyai wijayandaru dan kyai dewandaru. Dulunya alun-alun digunakan sebagai tempat latihan prajurit, apalagi dengan adanya tanah lapang dengan permukaan yang rata, maka proses latihan dapat berjalan dengan baik. Di bagian kiri dan kanan alun-alun juga terdapat pohon beringin.
Pohon beringin itu berjumlah 63 buah, yang menjadi tanda simbol umur dari Nabi Muhammad. Akan tetapi, kini pohon beringin tersebut sudah tidak ada, atau masih ada namun hanya tersisa sedikit saja. Prajurit yang berlatih dan hendak menampilkan atraksi bela diri juga tampil di alun-alun ini. Nantinya sultan akan menyaksikan di Siti Hinggil, pendapa yang ada di bagian depan alun-alun.
Dulunya ada aturan yang harus ditaati oleh pengunjung yang hendak datang ke alun alun lor, yakni dengan tidak mengenakan alas kaki, tidak menggunakan tongkat, maupun tidak berkendara. Ini dimaksudkan agar rakyat menghormati Sultan ketika sedang berkunjung ke kompleks keraton ini.
Aktifitas yang Bisa Dilakukan di Alun Alun Lor
- Jalan Jalan
Anda yang berkunjung ke tempat wisata ini bisa berjalan-jalan ke area sekitar alun-alun. Sekarang jalanan di sekitarnya sudah di paving dengan rapi, sehingga Anda bisa dengan mudah berjalan-jalan menggunakan kendaraan roda dua ataupun berjalan kaki.
b. Menikmati Wisata Kuliner
Di sekitar area alun-alun Anda bisa menemukan banyak orang berjualan, dari makanan ringan, camilan hingga makanan berat. Jika Anda ingin mencicipi berbagai makanan street food khas Yogyakarta, tidak ada salahnya mampir dan menikmati berbagai makanan tersebut.
c. Melihat Aktifitas Penduduk Sekitar
Karena aturan dari keraton yang sudah tidak begitu ketat mengenai penggunaan area alun-alun, maka Anda bisa melihat rakyat sekitar tempat tersebut berkatifitas. Di pagi hari, sekolah yang terletak di dekat alun-alun biasanya mengadakan jalan kaki dan olahraga di tempat tersebut.
d. Pertunjukan Budaya
Apabila Anda datang ke alun alun lor disaat yang tepat, misalnya ketika mauled nabi atau pegelaran budaya lainnya, Anda bisa menikmati pertunjukan tersebut secara gratis. Untuk mengetahui aktifitas atau kegiatan yang hendak dilangsungkan di tempat tersebut, Anda bisa melihat media sosial yang dikelola oleh keraton.
Tips untuk Anda yang tertarik berkunjung ke alun-alun utara ini, Anda bisa sekaligus bermain dan berwisata ke tempat wisata yang ada di sekitarnya. Misalnya dengan mengunjungi keraton, benteng Vredeburg, hingga masjid Gedhe. Kebanyakan tempat tersebut tidak dipungut biaya masuk, namun jika ada pungutan biaya, harganya cukup terjangkau.
Itulah beberapa informasi penting yang bisa Anda lakukan jika hendak berkunjung ke alun alun lor. Sebagai tempat wisata yang menarik, Anda bisa melihat aktifitas sosial-budaya masyarakat Jogja secara langsung.