Ternyata peminat penggemar Burung Perkutut di Tanah Air untuk mengikuti Lomba Burung Perkutut di Yogyakarta setiap tahunnya selalu meningkat, seperti halnya dalam Lomba memperebutkan Paku Alam Cup ke-5 yang berlangsung pagi hingga sore, Minggu (30/07/17) di Alun-Alun Kidul Kraton Yogyakarta diikuti 504 Perkutut Pilihan.

Akhir pekan, lokasi ini dipadati ratusan penggemar perkutut dari berbagai kota dan sekitarnya. Kendati lomba Perkutut kali ini digelar di Yogyakarta tepatnya di Alun-Alun Kidul Kraton Yogyakarta yang akan memperebutkan Paku Alam Cup ke-5. Pesertanya ada yang datang dari Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI, Kalimantan Timur, Madura, Bali, dan Banjarmasin.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta menjelaskan tahun ini “Burung Perkutut sangat mendukung kepariwisataan dari Jogja apalagi setiap tahun selalu meningkat. Disamping itu untuk melestarikan dan membudidayakan fauna tersebut, khususnya burung perkutut akan menjadi sesuatu keunikan bagi wisatawan yang menyaksikan. Sehingga menjadi bagian yang menjanjikan dan juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Tahun 2017 pemerintah telah menyandang kebijakannya untuk pencapaian target wisatawan sebesar 265 juta wisatwan. Saat ini jogja sudah mencapai di tahun 2016 sebesar 22 juta pergeseran wisatawan”. Ungkap Pak Aris Riyanta.

Sementara itu, setiap babak ada tiga kali penilaian dengan durasi masing-masing tiap sesi 45 menit. Penilaian akan dilakukan secara kumulatif. Burung yang berprestasi di babak pertama, belum tentu akan stabil pada babak berikutnya. Tim juri pun tidak sembarangan. Mereka tidak akan terpengaruh teriakan dari peserta agar burungnya diberi bendera sebagai penambah nilai.

Lomba Perkutut Paku Alam Cup ke-5, 2017, terbagi ke dalam empat kelas masing-masing, Kelas Setengah Tiang atau Piyik Yunior untuk Perkutut berumur dibawah tujuh bulan dimenangkan Juara I oleh pemilik perkutut yang bernama H. Iwan yang diberi nama burung PHP, kemudian untuk Kelas Dewasa Junior?dimenangkan Juara I oleh pemilik perkutut yang bernama H.Jai/H.Rayhaw yang diberi nama burung Maha Agung dan Kelas Dewasa Senior adalah untuk Perkutut yang berprestasi karena sering diikutkan dalam lomba dimenangkan Juara I oleh pemilik perkutut yang bernama Alib yang diberi nama burung Mutiara, kemudian Kelas Hanging/Baby anakan yang mulai belajar manggung, bisa diturunkan dalam lomba. Umurnya sekitar di bawah lima bulan dimenangkan Juara I oleh pemilik perkutut yang bernama Wawan yang diberi nama burung Bento.

Nanda Js

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here