Tidak ada hentinya jika mengulas tentang wisata kuliner yang ada di Jogja. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak preview yang menceritakan dan menjelaskan secara detail pengalamannya ketika berwisata kuliner di Jogja, dan salah satu yang sedang ramai dibicarakan adalah kuliner malam Jogja.
Sama dengan rawon, soto juga termasuk dalam kategori makanan khas dari Indonesia. Meskipun namanya sama, soto yang ada di setiap daerah tentu memiliki cita rasa yang berbeda-beda, tidak terkecuali dengan soto Jogja.
Nah, di Jogja ada salah satu tempat berburu soto yang tidak biasa. Namanya adalah soto sampah. Mengapa disebut demikian? Tentunya selalu ada cerita di balik penamaan dari sebuah makanan.
Soto Sampah yang Melegenda Sejak 1970
Soto sampah Jogja merupakan salah satu tempat makan soto yang sangat terkenal di kalangan pecinta kuliner. Tempat ini ternyata sudah berdiri lama, yakni sejak tahun 1970 silam. Bahkan, ada sebagian masyarakat yang menyebutkan bahwa tempat ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1967 silam.
Pada awalnya, soto sampah ini lebih dikenal dengan sebutan soto simak atau soto becak. Disebut demikian karena dahulu kebanyakan para pelanggannya adalah tukang becak.
Asal Usul Nama Soto Sampah
Nah, pada tahun 2009 lalu, tempat makan ini pun berubah nama menjadi soto sampah yang mana nama tersebut ternyata didapatkan dari para pelanggannya sendiri. Mengapa disebut dengan soto sampah Jogja ini adalah karena kuliner soto yang satu ini memanfaatkan gajih dari daging sapi dan beragam isian lain yang membuat penampilan dari piringnya berantakan.
Hal inilah yang kemudian melahirkan kata sampah pada olahan soto ini. Karena tampilannya yang berantakan layaknya sampah yang berserakan. Namun, jangan salah. Meski penamaan dari kuliner soto ini terkesan jorok, namun cita rasa yang dihasilkan boleh diadu dengan soto lainnya.
Dalam satu porsi soto akan diisi dengan bihun, taoge, irisan kol, daging gajih, dan siraman kuah soto yang melimpah dan enak. Dari segi tampilan memang terkesan acak-acakan, namun jika sudah masuk di mulut, maka rasanya pun akan sangat menggugah selera.
Satu porsi dari soto sampah Jogja ini akan dibandrol dengan harga 6 ribu rupiah saja. Selain itu, disini juga disediakan beraneka ragam gorengan yang bisa menjadi camilan dengan harga seribu rupiah saja per gorengannya. Tentu ini akan menjadi pilihan kuliner yang hemat dan nikmat dengan perpaduan yang komplit antara soto dan gorengan.
Dari penamaan yang unik ini, membuat soto sampah menjadi begitu dikenal oleh masyarakat luas. Tentu saja, nama yang terkesan aneh ini membuat semua orang menjadi penasaran seperti apa soto sampah dan bagaimana rasanya. Oleh karena itu, kedai dari soto sampah Jogja ini tidak pernah sepi oleh pengunjung.
Dimana setiap harinya, kedai akan selalu ramai dengan pengunjung, baik yang berasal dari dalam kota maupun yang berasal dari luar kota. Meski namanya aneh, namun rasanya sudah tidak perlu diragukan lagi.
Soto sampah sendiri terletak di Jalan Kranggan nomor 1, tepatnya adalah di pertigaan depan pom bensin tugu. Kedai ini ternyata buka selama 24 jam. Jadi buat Anda yang penasaran dengan soto sampah ini sudah gak perlu khawatir lagi akan kehabisan, karena jam bukanya saja seharian full, lho.
Selain itu, ternyata soto sampah ini juga sudah membuka anak cabang. Anak cabang dari soto sampah ini berada di Alun-Alun kota Jogjakarta, tepatnya adalah di sebelah Timur dari Kraton Yogyakarta. Tentunya kedai soto sampah ini akan mudah Anda temui, ya.
Dengan dibukanya anak cabang dari soto sampah ini semakin membuktikan bahwa memang soto sampah memiliki kualitas dan bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Jika Anda sedang berlibur ke Kota Jogja, maka jangan lupa untuk mampir ke kedai soto sampah ini, ya.
Karena dijamin Anda bakal ketagihan dan kangen dengan kuliner dari soto sampah Jogja ini. Sekian dulu penjelasan terkait kuliner malam yang ada di Jogja. Semoga cerita diatas bisa memberikan Anda informasi tambahan untuk semakin penasaran akan cita rasa dari soto sampah ini.