Yogyakarta (25/01/2023) jogjaprov.go.id – Rapat Koordinasi Persiapan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 kembali digelar pada Rabu (25/01), bertempat di ruang Unit 8 Lt. 3 R. Rapat Biro Umum, Humas dan Protokol, Komplek Kepatihan, Yogyakarta. Agenda rapat ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji; Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharja; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY/Ketua Panitia ATF 2023 GKR Bendara; EO ATF 2023 Wayan Suweta Karma Wibangga, serta seluruh panitia dan stakeholder yang terlibat.
GKR Bendara mengungkapkan jika persiapan menuju ATF sudah mencapai 95%. Sisanya yang masih harus dikonfirmasi kembali adalah hal-hal mendetail seperti kehadiran peserta, pesawat yang akan digunakan dan sebagainya. Hal ini belum bisa dipastikan karena masih menunggu konfirmasi. “Kalau persiapan dari segi venue, lalu pengaturan jalan dan persiapan yang besar-besarnya ini sudah tadi sudah laporan dengan Pak Sekda, sudah mencapai 95% . 5% ini tinggal detail-detail kecilnya, seperti tanggal kehadiran delegasi, pakai pesawat apa, dan lain sebagainya. Ini yang memang masih tunggu konfirmasi dari beberapa negara,” ujar GKR Bendara.
GKR Bendara juga menjelaskan beberapa agenda yang sudah siap dilaksanakan, seperti ceremony pembukaan Hall A di Jogja Expo Center (JEC) yang akan dibuka oleh GKR Hemas dan Ibu Nur Asia Uno pada tanggal 2 Februari. Kemudian pada tanggal 3 Februari akan ada ceremony bertempat di Candi Prambanan yang akan dibuka langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dilanjutkan dengan Royal Banquet yang akan diselenggarakan di Keraton Yogyakarta pada 5 Februari. Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas, panitia ATF sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DIY dan pihak Kepolisian.
ATF 2023 ini akan menghadirkan sekitar 310 exhibitor, 150 buyer dan 190 delegasi. Banyaknya tamu mancanegara diharapkan bisa menjadi momentum promosi pariwisata Yogyakarta. “Ini memang momentum bagus untuk investasi promosi, maka yang paling utama justru kita menyiapkan produk pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas. Pandemi Covid kemudian akan merubah tren pariwisata kita. Maka kemudian paket-paket wisata yang akan ditawarkan kepada para buyer betul-betul harus disesuaikan dengan tren pariwisata yang yang sekarang ini,” ungkap Singgih.
Singgih menuturkan jika ATF ini merupakan kesempatan besar bagi Yogyakarta utu bisa lebih dikenal di dunia internasional. “Sebenarnya wisatawan mancanegara sudah cukup banyak tiap tahunnya terutama sebelum pandemi. Harapannya nanti setelah adanya ATF ini makin banyak variasi turis dari mancanegara yang akan datang ke Jogja, mengenal Jogja dan juga tidak terbatas hanya dikota saja tapi juga pengenalan sampai kabupaten-kabupaten yang lain,” lanjut Singgih.
Selain memperkenalkan wisata dan budaya, ATF juga menjadi ajang memperkenalkan produk local DIY. Dalam gelaran tersebut, telah terpilih 100 UMKM yang sudah diseleksi oleh Dinas Koperasi dan UMKM DIY. UMKM tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti agenda di JEC untuk menampilkan produk-produk lokal unggulan. Seperti gudeg, jamu, kopi dan lain sebagainya. (Wd/Tf)