Dinas Pariwisata DIY berkolaborasi dengan Tim Kelompok Kerja (Pokja) dan Tim Penilai DIY melakukan kunjungan lapangan dalam rangka Klasifikasi Desa/Kampung Wisata 2025. Lokasi kunjungan pertama berlokasi di Kampung Wisata Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Yogyakarta pada Selasa (22/4/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas desa/kampung wisata maupun homestay sehingga sesuai dengan standar internasional ASEAN. Selain itu, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari implementasi Pergub DIY 40/2020 terkait penjaminan mutu Desa/Kampung Wisata dan Homestay.

Klasifikasi Desa/Kampung Wisata tahun ini diikuti 18 desa/kampung wisata dan homestay berdasarkan usulan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan, mulai April- Juni 2025 dengan output berupa 1 (satu) dokumen klasifikasi dan terdapat 7 (tujuh) Desa/Kampung Wisata yg naik kelas.

Tim Pokja dan Tim Penilai yang terlibat sebanyak 7 orang terdiri dari unsur akademisi, asosiasi, industri, praktisi, komunitas, dan media yang diwakili oleh Badan Promosi Pariwisata DIY, GIPI DIY, PUSPAR UGM, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Universitas Bina Sarana Informatika, STP AMPTA, STIEPAR API Yogyakarta, media Kabarmalioboro.com, PAPINDO DIY, Forum Komunikasi Desa/Kampung Wisata dan Pokdarwis DIY.

Dispar DIY beserta Tim Pokja dan Tim Penilai DIY diterima oleh Lurah Cokrodiningratan, Kasaningrat selaku Pengelola Kamwis Cokrodiningratan, dan Pokdarwis Cokrodiningratan di salah satu ruang terbuka hijau di sisi Kali Code. Suasana hijau dengan udara segar dan sejuk menemani sepanjang kegiatan klasifikasi ini. Diskusi dan tanya-jawab berjalan secara interaktif antara tim dan pengelola. Sementara Tim Penilai melakukan verifikasi di Homestay “Griyo Sastrowardoyo” yang terletak di pinggir Jl. A.M. Sangaji untuk mengecek kesesuaian unsur Produk, Pelayanan, dan Pengelolaan sesuai standar usaha yang berlaku.

Kampung Wisata Cokrodiningratan (Kasaningrat) merupakan kampung wisata yang berada di jantung Kota Yogyakarta dan jaraknya hanya 500 meter dari Tugu Jogja. Atraksi wisata yang dihadirkan berupa wisata edukasi, budaya, dan pelestarian lingkungan khususnya Sungai Code yang di-bundling dengan 4 pilihan paket wisata , yaitu: 1. Tour de Kasaningrat, 2. Pawoningrat, 3. Craft_Saning-Art, dan 4. de Gardeningrat.

Kasaningrat memiliki keberagaman latar belakang budaya sebagai potensi daya tarik wisata, antara lain kebudayaan masyarakat Jawa, Tionghoa, dan Indische yang sejak dahulu hidup berdampingan. Keberagaman yang mewarnai Kasaningrat menarik untuk dipelejari lebih dalam melalui berbagai paket wisata. Wisatawan dapat berkunjung ke Klenteng Poncowinatan (Klenteng Tertua di Kota Yogyakarta), Gedung Kweekschool voor Inlandsche Onderwijze tempat dilaksanakannya Kongres Budi Utomo l, dan terbentang pesona keindahan Sungai Code.

Kasaningrat dikelola sepenuhnya oleh masyarakat setempat serta melibatkan UMKM, seniman, & industri kreatif di Kelurahan Cokrodiningratan. Berbagai prestasi telah ditorehkan Kasaningrat di antaranya Juara 1 Kampung Proklim Tingkat Kota Yogyakarta Tahun 2024 dan masuk 100 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024 yang diadakan oleh Kemenparekraf.

 

Ayo, Berwisata #DiIndonesiaAja

Selama berbulan-bulan berada di rumah, Sobat Pesona tentu sudah rindu traveling, bukan? Nah, bagi Sobat Pesona yang hendak merencanakan liburan setelah pandemi, tak usah jauh-jauh ke luar negeri untuk merasakan pengalaman berwisata yang menyenangkan. Sebab, berwisata #DiIndonesiaAja juga bisa memberikan pengalaman liburan yang tak kalah mengesankannya dengan berwisata ke luar negeri, lho!