Sosialisasi Perlindungan Pekerja Pariwisata melalui Jaminan Sosial Ketenagakerjaan digelar dengan tujuan memberikan pemahaman sekaligus memastikan pekerja pariwisata memperoleh hak perlindungan sosial ketenagakerjaan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan rasa aman dan kesejahteraan pekerja sektor pariwisata yang memiliki jam kerja fleksibel dan rentan terhadap risiko kerja.
Acara ini terselenggara kerja sama antara Dinas Pariwisata DIY dan BPJS Ketenagakerjaan, berlangsung di Aula Sapta Pesona Kantor Dinas Pariwisata DIY, Selasa(16/09/2025)
Kegiatan dibuka oleh Arif Sulfiantono dari Bidang Pengembangan SDM Pariwisata Dispar DIY. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pekerja pariwisata berhak mendapatkan perlindungan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan serta Perda DIY Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kepramuwisataan Pasal 15 yang mengamanatkan adanya jaminan perlindungan bagi tenaga kerja pariwisata.
Sebanyak 32 anggota ASITA DIY (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) hadir mengikuti kegiatan ini. Antusiasme peserta terlihat saat mendengarkan paparan dari Ahmad Athobarry dari BPJS Ketenagakerjaan DIY yang menjelaskan bahwa jaminan perlindungan tenaga kerja pariwisata juga diatur dalam Pasal 8 PP Nomor 44 Tahun 2015. Perlindungan ini mencakup pekerja dengan kategori Penerima Upah (PU) maupun Bukan Penerima Upah (BPU), dengan manfaat berupa jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun, serta jaminan kehilangan pekerjaan.
Ketua DPD ASITA DIY, Anto Sunarjati, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif yang dilakukan Dinas Pariwisata DIY bersama BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, program ini sangat penting karena mampu memberikan ketenangan dan perlindungan lebih bagi pekerja pariwisata yang memiliki jam kerja panjang dan berisiko tinggi.
Ikuti perkembangan pariwisata DIY dan jadilah bagian dari kemajuannya. Jangan lewatkan program menarik lainnya dari visitingjogja.jogjaprov.go.id !
