Tiga kalurahan di DIY kembangkan konsep wisata agribisnis melalui kolaborasi dengan dua perguruan tinggi dan stakeholder. Kalurahan tersebut yakni Kalurahan Tamanmartani (Sleman), Kalurahan Bangunkerto (Sleman), dan Kalurahan Pacarejo (Gunungkidul). Pengembangan agribisnis dan agridaya yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kalurahan dengan optimalisasi hasil/produksi yang ada di desanya melalui sektor agridaya.
Dua perguruan tinggi yang turut mendukung visi misi ini adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dan STP Ampta serta menggandeng Ambarrukmo Group, sebagai stakeholder yang akan bersinggungan langsung dengan kalurahan terkait. Adapun nama program pengembangan agridaya di tiga kalurahan tersebut dinamakan dengan Ambarrukmo Agridaya. Komitmen kolaborasi dilakukan melalui penandatanganan kerja sama antara seluruh pihak pada Jumat (22/09) lalu di PORTA Hotel by The Ambarrukmo.
Mewakili Lurah Tamanmartani, Kasi Kamituwa Kalurahan Tamanmartani, Awan Parades Parasteka, berharap agar kerja sama ini adalah bentuk perwujudan pentahelix serta sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY 2022-2027 yakni melakukan reformasi kalurahan. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ke depan perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan supaya program bisa berjalan dengan maksimal,” terangnya.
Sementara, Lurah Pacarejo Suhadi, mengatakan bahwa kerja sama ini sejalan dengan program pengembangan kalurahan dari sisi pariwisata dan pemanfaatan teknologi. “Konsep penembangan agridaya ini sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY yakni mereformasi kalurahan. Kami merasa diwongke (dimanusiakan) karena ternyata apa yang telah kami cita-citakan mendapatkan dukungan yang baik,” ungkapnya.
Dekan FISIP UAJY Dr. Veronica Sundari Handoko turut menambahkan sudah saatnya mahasiswa dapat berkontribusi dengan terjun langsung ke masyarakat. “Mahasiswa tidak hanya berkutat pada urusan kampus dan menara gading saja. Ilmu mereka juga harus dapat bermanfaat untuk dapat membangun masyarakat di sekitarnya,” terangnya yang hadir bersama Ketua Program Kedaireka Ambarrukmo Agridaya Desideria Cempaka Wijaya Murti.
Sementara, dalam sambutannya, Managing Director Ambarrukmo Group Haris Susanto, menekankan bahwa program ini sejalan dengan company culture Ambarrukmo Group sebagai The Gateaway of Java. “Ambarrukmo menilai bahwa kami sebagai salah satu grup properti di Jogja, dapat memberikan kontribusi terkait dengan pengembangan agrotourism khususnya di kalurahan. Di sisi lain, ini merupakan starting point terkait apa yang bisa kami bantu di kalurahan menuju perwujudan konsep pariwisata berkelanjutan. Jadi sama sekali tidak ada tendensi untuk memperluas properti kami di kalurahan pun demikian untuk kepentingan lain,” ujarnya.
Haris menambahkan, ditilik dari sejarahnya, sejatinya, komplek Ambarrukmo telah berusia sekitar dua abad yang selanjutnya dikembangkan sesuai prinsip pariwisata berkelanjutan di DIY. “Kami berharap keberlangsungan kami masih ada 100 tahun atau lebih ke depan dan akan semakin banyak sumbangsih kami yang dapat sejalan dengan program-program di tingkat desa,” tutupnya.
Sementara, Ketua STP Ampta Yogyakarta Prihatno, menuturkan, pihaknya sebagai institusi pendidikan pariwisata di Yogyakarta, menyambut baik dengan adanya keterbukaan dan kerjasama saling-silang dari ranah akademisi, pemerintah desa, pun stakeholder. “Kolaborasi luar biasa ini semoga dapat kita kelola bersama, perlu inovasi dan evaluasi ke depan agar kerja sama yang dilakukan, impact yang ada bisa benar-benar berpengaruh sesuai kebutuhan desa,” tutupnya.