Dinas Pariwisata DIY beserta Tim Pokja dan Tim Penilai DIY melakukan klasifikasi di Kampung Warto Wisata Warungboto atau yang lebih dikenal dengan Kamwis Warungboto, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Selasa (22/4/2025). Kamwis ini menjadi lokasi kedua dari 6 Desa/Kampung Wisata yang akan diklasifikasi pada bulan April 2025.
Kamwis ini dibentuk pada tahun 2010 dengan inisiator Susanto Dwi Antoro didampingi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Dengan konsep pemberdayaan masyarakat (community-based tourism) maka pada tanggal 30 Juni 2013 diresmikan sebuah kelompok penggiat pariwisata di Kelurahan Warungboto dengan mengambil nama Kampung “Warto Wisata” Warungboto dengan cakupan wilayah yang terdiri dari RT 30 RW 07, RT 34 RW 08 dan RT 38 RW 09 Warungboto.
Kamwis Warungboto merupakan kampung wisata edukasi, seni, budaya dan sejarah. Pada tahun 2019 Kamwis Warungboto mengembangkan sistim cluster, antara lain Cluster Kerajinan (RW 01-03), Cluster Budaya (RW 04-05) dan Cluster Kuliner (RW 08-09), dan pada tahun 2023 bertambah cluster Agro di RW 06.
Beberapa paket wisata edukasi yang ditawarkan adalah Pelatihan Pewarnaan Kain Sistem Shibori, Pelatihan Wayang Upcycle & Daur Ulang Sampah, Pelatihan Produk Resin, dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik. Di sisi lain Kamwis Warungboto memiliki wisata budaya antara lain Bentara Budaya “Mreti Tuk Umbul”, Bancakan Upacara Mitoni, dan Sendratari “Padusan”.
Keunikan yang dimiliki Kamwis Warungboto adalah adanya wisata sejarah Pesanggrahan Rejowinangun. Sebuah bangunan cagar budaya peninggalan HB II yang berupa petilasan atau situs yang bernama Situs Tuk Umbul atau lebih dikenal Situs Warungboto dimana nama asli dari petilasan peninggalan HB II ini adalah Pesanggrahan Rejowinangun yang dibangun pada tahun 1785.
Beberapa prestasi yang diraih Kamwis Warungboto dalam 3 tahun terakhir ini antara lain masuk menjadi 300 besar ADWI 2022, ADWI 2023 dan ADWI 2024; Juara 1 Pendampingan ADWI 2023 yang diadakan Kemenparekraf; Juara 3 Festival Kampung Wisata Kota Yogyakarta 2024, dan Terbaik Kategori “Resiliensi” Pendampingan ADWI 2025 oleh Kemenparekraf.