Sebagai bentuk komitmen dalam menjamin mutu layanan pariwisata berbasis masyarakat, Dinas Pariwisata DIY bersama Tim Pokja dan Tim Penilai/Auditor menggelar Focus Group Discussion (FGD) Klasifikasi Desa/Kampung Wisata Tahun 2025. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dinas Pariwisata DIY ini bertujuan untuk memperkuat standar pengelolaan desa wisata, sekaligus memastikan kualitas destinasi wisata di tingkat desa/kampung sejalan dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 40 Tahun 2020 tentang Pokdarwis dan Desa/Kampung Wisata.
FGD yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, pada Kamis (22/5/2025), menjadi bagian dari rangkaian kegiatan klasifikasi yang dilaksanakan sepanjang bulan April di enam Desa Wisata Pulutan, Desa Wisata Diro, Giripurwo, Desa Wisata Jerukwudel, Desa Wisata Argomulyo, dan Desa Wisata Bunder. Proses klasifikasi ini diharapkan menghasilkan standar mutu yang terukur serta menjadi panduan pengembangan desa wisata ke depan.
Melalui forum ini, Dinas Pariwisata DIY menghadirkan ruang kolaborasi yang mempertemukan unsur pemerintah, tim teknis, dan pengelola desa wisata untuk saling bertukar pengalaman dan memperkuat sinergi. Tujuannya jelas: mendorong desa/kampung wisata agar tumbuh berkelanjutan, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan menjadi representasi pariwisata Jogja yang ramah, berkualitas, dan membanggakan.
Tiga narasumber dari Tim Pokja DIY turut dihadirkan untuk memperkuat pemahaman peserta:
-
Tri Harjono membahas Kelembagaan, Kemitraan, dan Peran Serta Masyarakat
-
Erwan Widyarto menyampaikan materi Atraksi Wisata, Lingkungan, dan Pelestarian
-
Dr. Ani Wijayanti, M.M., M.MPar., CHE menjelaskan tentang Aksesibilitas, Amenitas, Promosi, dan Pemasaran
FGD ini menjadi langkah strategis dalam menyelaraskan pengembangan desa wisata di DIY, tidak hanya sebagai destinasi, tetapi juga sebagai ruang hidup masyarakat yang mampu mengelola dan menghadirkan pengalaman wisata yang unggul dan berdaya saing.
